FaktualNews.co

PMK Mulai Mewabah, Peternak Situbondo Jual Sapinya Harga Murah ke Jagal 

Peristiwa     Dibaca : 554 kali Penulis:
PMK Mulai Mewabah, Peternak Situbondo Jual Sapinya Harga Murah ke Jagal 
FaktualNews.co/Fathul Bari.
Suasana pasar hewan di Situbondo.

SITUBONDO, FaktualNews.co – Penyakit Mulut dan Kuku mulai mewabah di Kabupaten Situbondo. Kondisi tersebut  membuat sejumlah peternak sapi mulai panik. Merekapun menjual hewan ternaknya dengan harga murah.

Seperti pengakuan peternak bernama Pak Uswatun (50) warga Dusun Beru, Desa Curahtatal, Kecamatan Arjasa, Situbondo, dia mengaku terpaksa menjual sapi dengan harga murah. Karena sapi betina jenis limusin yang dibelinya di pasar hewan terinfeksi PMK.

Diduga kuat, seekor sapi betina jenis limusin, yang terinfeksi PMK milik warga Dusun Beru, Desa Curahtatal, Kecamatan Arjasa, Situbondo itu, dijual kepada salah seorang jagal di Kota Situbondo.

“Saya beli limusin tersebut seharga Rp14 juta, namun karena diketahui sapi tersebut terinfeksi PMK. Sehingga saya menjualnya dengan harga murah, yakni dijual dengan harga sebesar Rp6 juta,”kata Pak Uswatun, Selasa (7/6/2022).

Menurut dia, pihaknya membeli sapi betina tersebut. Itupun dalam kondisi sehat di pasar hewan di Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Situbondo.

“Namun, baru satu hari membeli di pasar hewan, dari mulut sapi tersebut berbusa dan  berlendir. Bahkan, setelah diusap ternyata kulit bibirnya ikut mengelupas,” bebenya.

Lebih jauh Pak Uswatun menegaskan, karena ciri-cirinya mirip dengan PMK. Sehingga pihaknya menjual sapi yang baru dibelinya seharga Rp6 juta kepada salah seorang pedagang.

“Saya terpaksa menjualnya dengan harga murah, yakni sebesar Rp6 juta, meski salah  seorang tetangga sapinya juga terinfeksi PMK. Namun setelah disuntik sapi milik tetangganya sembuh,” pungkasnya.

Plt Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Situbondo, Kholil mengatakan, diakui PMK sudah di Situbondo. Bahkan, saat ini, sudah ada dua ekor sapi positif PMK, delapan ekor sapi suspect PMK.

“Namun, khusus seekor sapi milik warga Desa Curahtatal, yang diduga terinfeksi PMK, kami belum mendapat informasi tersebut,” katanya.

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin