Jembatan Ambruk di Jember Akibat Bencana, Akhirnya Selesai Dibangun dan Diresmikan Bupati Hendy
JEMBER, FaktualNews.co – Jembatan Klungkung, yang menghubungkan Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, dengan Kelurahan Banjarsengon, Kecamatan Patrang. Dibangun setelah beberapa bulan lalu terdampak banjir bandang di aliran Sungai Kali Jompo.
Jembatan sepanjang 33,6 meter dengan lebar 6,5 meter itu sebelumnya hanya berpondasi bambu dan dibangun atas swadaya masyarakat.
Kini oleh Pemkab Jember diganti dengan pondasi beton. Dijamin Bupati Jember, Hendy Siswanto bisa berumur 100 tahun.
Terkait proses penggarapan dari jembatan yang menelan biaya kurang lebih Rp 3,7 miliar dan digarap rekanan CV Dharma Bakti Jaya itu. Kata Bupati Hendy, kini selesai setelah kurang lebih dilakukan penggarapan selama 7 bulan.
“Jadi ini bagian dari proyek dari Multiyears dua tahun, tahun berjalan 2021 – 2022. Jadi di ujung 2021 sudah dikerjakan, selesainya pada tahun 2022. Beberapa bulan untuk penggarapan, sekitar 6 atau 7 bulanan gitu. Alhamdulillah akhirnya selesai,” kata Bupati Hendy usai meresmikan Jembatan Klungkung, Rabu (8/6/2022).
Bupati Hendy mengatakan, tempo hari jembatan ini hancur, dan patah. Tidak bisa lagi jembatan ini dipakai lagi.
“Jadi harus dibongkar, dan direncanakan ulang untuk dibangun. Jembatan ini (dibangun) dengan sistem konkret, ini jembatan beton. Jembatan ini bisa bertahan cukup lama, 100 tahun insya Allah. Bisa kita lihat dinding sayapnya bagus, batu yang ada di sini (pada bodi jembatan), sebagai penahan kokoh. Jadi tinggal dirawat untuk ke depannya,” kata Hendy.
Dengan selesainya jembatan ini, lanjutnya, akses jalan yang menghubungkan dua desa, yakni Desa Klungkung dengan Desa Banjarsengon cukup membutuhkan waktu 5 menit.
“Tapi dulu sebelum adanya jembatan, apalagi setelah hancur terdampak banjir tempo hari itu. Warga harus memutar jalan sejauh kurang lebih 6 kilo (meter). Dengan adanya jembatan ini, diharapkan perputaran ekonomi bergerak dan cepat. Karena memang produksi pertanian cukup besar di wilayah sini. Sehingga adanya jembatan ini cukup membantu,” tuturnya.
Terkait perawatan jembatan, Hendy pun berpesan kepada warga masyarakat sekitar, untuk merawat dan menjaga keberadaan Jembatan Klungkung itu.
“Kami berharap dengan adanya jembatan ini yang dari APBD. Merupakan uang rakyat, warga Jember sendiri (kurang lebih Rp 3,7 Miliar). Jadi saya titip pesan agar warga tidak buang sampah ke sungai. Apalagi jika ada sampah apakah itu ranting kayu atau barongan (tumpukan batang kayu). Warga gotong royong untuk membersihkan,” ujarnya.
“Sehingga kondisi jembatan dapat terawat baik, juga untuk menjaga agar tidak ada bencana yang menyebabkan kerusakan alam, ataupun kerusakan jembatan ini,” imbuhnya.