KEDIRI, FaktualNews.co – Wabah PMK yang terus terjadi di beberapa daerah, juga berdampak terhadap penjualan hewan kurban. Meski sebentar lagi Idul Adha Tahun 2022, namun sejumlah penjual hewan kurban di Kediri mengeluh sepi pembeli.
Salah satu pedagang hewan kurban yang mengalami dampak, yakni Agus warga Desa Sumberjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Menjelang hari raya kurban, ia mengeluhkan sepinya pembeli.
“Meski Hari Raya Idul Adha kurang sekitar 1 bulan lagi, namun penjualan sapi dan kambing di tempat kami masih sepi. Bahkan dalam seminggu terakhir ini, belum ada pembeli,” kata Agus Rabu (8/6/2022).
Agus menambahkan, sesuai tren tahun-tahun sebelumnya, maka biasanya satu bulan menjelang Hari Raya Idul Adha pihaknya sudah menjual 50 hingga 200 ekor ternak, baik berupa kambing maupun sapi.
“Namun, pada tahun 2022 ini, ia belum bisa menjual hewan ternaknya, karena umumnya pembeli panik dan cenderung khawatir dengan meluasnya kasus PMK,” kata Agus.
Untuk menyiasati sepinya pembeli, Agus mengaku, lebih memilih menghabiskan stok lama, sehingga ia tidak mendatangkan hewan ternak dari luar daerah.
“Ya dengan kondisi ini mending tutup sebenarnya. Tapi bagaimana lagi karena kebutuhan ekonomi, ya tetap bertahan jualan. Sebab, kadang masih ada calon pembeli yang datang lihat-lihat kambing atau sapi, dan ada pula yang nitip uang, terus meminta saya untuk antarkan pesanannya menjelang hari H Idul Adha,” katanya.
Sementara itu, mengenai harga jual kambing kurban pada saat ini, di tempat tersebut tetap ditawarkan, sama dengan harga tahun lalu.
“Untuk harga kambing kurban di sini kami jual Rp2,5 juta hingga Rp3 juta per satu ekor kambing. Kemudian, untuk harga satu ekor sapi dijual seharga Rp20 juta,” katanya.