SURABAYA, FaktualNews.co – Persebaya Surabaya melakukan tradisi unik sebelum berlaga di Piala Presiden 2022. Klub berjulukan Bajul Ijo itu tergabung di Grup C yang dimainkan di Bandung dan akan berangkat pada Kamis (9/6/2022) besok.
Para pemain, staf kepelatihan, hingga manajemen Persebaya memiliki melakukan doa bersama yang dilakukan sebelum latihan. Beberapa perwakilan Bonek juga hadir untuk memberi pesan dengan semangat kepada para penggawa Bajul Ijo.
“Sebelum ke Bandung, kita berdoa bersama, yang penting perjalanan selamat. Supaya di Bandung nanti, kita bisa lolos ke babak berikutnya,” kata Aji Santoso, pelatih kepala Persebaya Surabaya, kepada para pemainnya.
Dirijen Green Nord alias Bonek tribune utara, Capo Ipul, juga hadir bersama rekan-rekannya. Dia memberi pesan kepada Alwi Slamat dkk untuk berjuang keras selama turnamen pramusim ini.
“Pesan kami, bermainlah dengan hati karena perjuangan mengembalikan Persebaya, bertaruh dengan nyawa dan darah. Tentu kita masih ingat bagaimana Persebaya dipaksa mati oleh federasi dan teman-teman berkorban untuk mengembalikan Persebaya ini,” pesan Capo Ipul.
Tak hanya itu, beberapa anak-anak yatim yang berasal dari Panti Asuhan Bonek juga hadir dalam acara doa bersama ini. Mereka semua memanjatkan harapan untuk hasil terbaik Persebaya Surabaya di Piala Presiden 2022.
Tidak lupa, kapten Persebaya, Alwi Slamat, secara simbolis menyerahkan donasi bantuan untuk Panti Asuhan Bonek yang selama ini lekat dengan Persebaya.
Panti Asuhan Bonek sendiri merupakan sebuah lembaga yang menampung anak yatim-piatu yang berada di Sidoarjo sejak 2018. Lembaga ini didirikan di bawah yayasan Bonek Sobo Panti sebagai aksi sosial Bonek untuk membantu anak-anak yang membutuhkan.
Apa yang dilakukan oleh Persebaya ini sudah menjadi tradisi setiap kali mereka akan berangkat meninggalkan Surabaya atau mengikuti turnamen dan kompetisi. Kegiatannya biasanya tidak hanya donasi atau buka bersama.
Aji Santoso pernah mengunjungi makam M. Pamoedji, pendiri Persebaya, sebelum tampil di Liga 1 2020. Dia mengirim doa kepada sang pendiri klub asal Kota Pahlawan itu sebagai wujud mengingat kepada sejarah lahirnya klub yang sekarang mereka bela itu.
Selain itu, Aji Santoso dan rombongannya juga sempat menyambangi makam legenda Persebaya, yaitu Rusdy Bahalwan. Sosok satu ini tercatat pernah pernah mempersembahkan gelar juara untuk Bajul Ijo semasa menjadi pemain maupun pelatih.
Semasa masih bermain, Rusdy menjadi andalan saat mempersembahkan gelar Perserikatan 1976 untuk Persebaya. Lalu, dia juga menjadi mentor Aji Santoso dengan menangani Persebaya dan merengkuh titel Liga Indonesia 1996-1997.