SITUBONDO, FaktualNews.co – Wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) menyebar di Kabupaten Situbondo. Saat ini, tercatat sebanyak 251 ekor sapi suspect PMK. Sedangkan dua ekor sapi dinyatakan positif PMK.
Ratusan ekor sapi yang dinyatakan suspect PMK itu, tersebar pada 13 kecamatan di Kabupaten Situbondo, sedangkan sebanyak empat kecamatan dinyatakan bebas PMK.
Empat kecamatan yang bebas PMK, yakni Kapongan, Kecamatan Kota, Panji dan Kecamatan Kapongan. Sedangkan empat kecamatan tertinggi kasus PMK, yakni Suboh 48 ekor sapi, Banyuputih ekor sapi, Bungatan 46 ekor sapi, dan Kecamatan Asembagus 33 ekor sapi.
Plt Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Situbondo, Kholil mengatakan, karena saat ini wabah PMK sudah menyebar di Kabupaten Situbondo, sesuai rekomendasi komisi II DPRD Situbondo, pihaknya akan mengintensifkan penanganan wabah PMK tersebut.
“Selain akan memberikan vitamin dan pengobatan terhadap 251 ekor suspect dan dua ekor dinyatakan positif PMK. Kami juga akan melakukan penyekatan untuk membatasi mobilitas hewan dari luar daerah ke Situbondo,” ujar Kholil, Jumat (10/6/2022).
Menurut dia, sebagai upaya mengantisipasi menyebarnya wabah PMK, pihaknya juga melakukan penyekatan local. Namun dalam penyekatan ini pihaknya melibatkan seluruh Kepala Desa (Kades), yakni desa yang diketahui kasus PMK mewabah.
“Namun, karena kasus PMK mewabah, serta di APBD Situbondo Tahun 2022 tidak dianggarkan. Oleh karena itu, dalam hearing dengan komisi II DPRD Situbondo, kami mengajukan bantuan anggaran untuk penanganan wabah PMK,” beber Kholil.
Sementara itu, Suprapto, salah seorang anggota Komisi II DPRD Situbondo mengatakan, karena saat ini kasus PMK sudah menyebar di Situbondo, pihaknya mengintruksikan kepada Disnakan Situbondo untuk menangani secara serius wabah PMK.
“Oleh karena itu, saya minta kepada Disnakan Situbondo untuk memberikan vitamin, obat antibiotik dan obat penurun panas kepada pemilik ternak,” katanya.
Politisi PKB ini menambahkan, pihaknya berharap Disnakan Situbondo tidak membebani peternak. Namun pihaknya berharap Disnakan mengajukan anggaran tanggap darurat untuk menangani wabah PMK. Mengingat, wabah PMK sudah meresahkan para peternak Situbondo.
“Dalam hearing tadi, Plt Kepala Disnakan mengajukan anggaran sebesar Rp10 miliar. Oleh karena itu, kami akan menganalisa dan mengawal pengajuan anggaran tersebut. Dengan harapan, ke depan Situbondo terbebas dari wabah PMK,” pungkasnya.