MOJOKERTO, FaktualNews.co – Pondok Pesantren Ukhuwwah Islamiyah (PPUI) Khalifatul Muslimin di Mojokerto yang menjadi afiliasi dari kelompok Khalifatul Muslimin yang dipimpin Abdul Qodir Hasan Baraja memiliki visi dan misi.
Benner bertuliskan visi dan misi itu tepampang jelas didinding depan komplek asrama santri Ponpes yang berada di di Dusun Pandanrejo, Desa Simbaringin, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto itu.
Visinya adalah Rahmatan Lil Alamin. Sedangkan misinya terdapat 6 Poin. Pertama, menuju tauhid yang murni / bersih dari noda syirik. Kedua, menuju ‘aqidah yang kuat, lurus, dan ubudiyah assunnah. Ketiga, membentuk pribadi berakhlaqul karimah.
Keempat, berguna bagi ummat (Rahmat bagi seluruh alam). Kelima, siap jadi mujahid da’wah tegaknya sistem khalifah ‘alaa minhajin nubuw’wah. Dan keenam, cakap, terampil percaya diri, dan mandiri.
Ponpes ini memiliki 24 orang santri yang mesih berusia dibawah umur. Mulai dari usia 6 sampai 9 tahun. Dari 24 santri itu, tidak ada yang dari MojokertoZ Mereka datang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. Diantara, Gresik, Sidoarjo, Surabaya, dan Madura.
Sedangkan untuk tenaga pendidiknya, terdapat 12 orang. Semuanya juga turut bermukim di dalam Ponpes tersebut.
“Santri dan gurunya ada disini, mukim disini,” kata Pengasuk PPUI Khalifatul Muslimin Mojokerto, Muhammad Nursalim kepada FaktualNews.co, Senin (13/6/2022).
Pria berusia 24 tahun ini menjelaskan, tidak ada kurikulum khusus dalam proses belajar di Ponpes tersebut. Untuk mencapai visi dan misi, para santri dididik dengan pendekatan karakter dan diwajibkan mengahafalkan Al Qur’an minimal 9 juz. “Yang unggulan itu hafalan Al Quran, wajib hafal 9 juz. Tapi juga ada pembelajaran menulis, membaca, dan berhitung, matematika,” ujarnya.
Tiap santri dibebaskan dari biaya apapun alias gratis. Semua kebutuhan sehari-hari santri berasal dari donatur. “Banyak donaturnya. Kadang ada dari wali santri, kadang ada Danramil, intel Polsek juga kesini bawa beras,” sambung Nursalim.
Diakuinya, Ponpes ini masih ada kaitannya dengan kelompok Khalifatul Muslimin yang dipimpin Abdul Qodir Hasan Baraja. Namun secara legalitas tergabung dalam yayasan Ukhuwwah Islamiyyah di Bekasi.
“ini termasuk salah satu cabangnya yayasan yang di bekasi. Kalau itu (Abdul Qodir Hasan Baraja) adalah Khalifahnya. lah pondok ini yang begerak di pendidikannya, begitu,” tutur Nus Salim.
Sekedar diketahui, Abdul Qodir Hasan Baraja sendiri telah diamankan Polda Metro Jaya pasca viral video rombongan konvoi sembari menuliskan “Kebangkitan Khilafah” dengan disertai bendera bertuliskan arab di Cawang, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu. Sehingga, kelompok ini diduga bertentangan dengan ideologi bangsa Indonesia.