FaktualNews.co

Diterjang Badai Rob, 74 Rumah Nelayan di Situbondo Terendam Air dan 3 Rusak

Peristiwa     Dibaca : 722 kali Penulis:
Diterjang Badai Rob, 74 Rumah Nelayan di Situbondo Terendam Air dan 3 Rusak
FaktualNews.co/fatur
Kondisi rumah terdampak badai rob di kampung pesisir Desa Landangan, Kapongan, Situbondo.

SITUBONDO, FaktualNews.co – Diterjang badai rob, 74 rumah milik warga Kampung Pesisir, Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Situbondo terendam air, dengan ketinggian antara 50 hingga 60 sentimeter, Kamis (16/6/2022).

Dari total 74 rumah yang terendam air, tiga rumah milik para nelayan rusak. Rinciannya, satu rumah rusak ringan, dua rumah rusak berat.

Dua rumah terdampak gelombang tinggi yang disertai angin kencang itu, nyaris rata tanah. Total kerugian materi akibat badai rob tersebut mencapai Rp.45 juta.

Tiga terdampak badai rob yang rumahnya rusak, yakni Saiful Bahri usia (40), Sanu (61), dan nenek Suni (70), ketiganya warga Kampung Pesisir, Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Situbondo.

“Saat ini, gelombang akibat badai rob cukup tinggi, sehingga mengakibatkan tiga rumah tetangga rusak. Selain itu, genangan air juga tinggi mencapai 50 hingga 60 centimeter, tahun lalu hanya setinggi 40 centimeter,”kata Saniman, salah seorang terdampak badai rob, Kamis (15/6/2022).

Menurut dia, tingginya gelombang dan tingginya air yang menggenangi rumah warga itu, akibat tidak ada tangkis pemecah ombak di kampung pesisir Desa Landagan.

“Ini kejadian rutin setiap bulan purnama, makanya saya minta Pemkab Situbondo untuk membangun tangkis. Padahal, saat kampanye Bupati Karna berjanji akan membangun tangkis,”katanya.

Sementara itu, Zainul Arifin Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Situbondo mengatakan, meski sebagian rumah terdampak badai rob rusak. Bahkan, kedua rumah milik warga nyaris rata dengan tanah.

“Namun, tidak ada korban luka dalam bencana alam badai rob tersebut,”ujar Zainul Arifin.

Menurut dia, selain menggenangi sebanyak 74 rumah nelayan di kampung pesisir Situbondo, sebagian perabot rumah tangga para terdampak juga basah, seperti tempat tidur dan kursi.

“Karena sebagian warga tidak sempat memindahkan perabot rumah tangganya,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah