KEDIRI, FaktualNews.co – Mantan karyawan pabrik rokok, Sri Rahayu (40) warga Kelurahan Sukorame Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, sukses menekuni usaha kuliner ayam bakar.
Tidak tanggung-tanggung omset usaha kuliner tersebut mencapai Rp30 sampai Rp40 juta perbulan.
Ide awal membuat ayam bakar ini bermula ketika ia memutuskan keluar dari pabrik rokok tempatnya bekerja. Karena ia sangat suka ayam bakar, ia kemudian mencoba membuat usaha kuliner ayam bakar rumahan.
“Jadi awalnya coba-coba membuat usaha kuliner ayam bakar. Dan setelah itu ayam bakar buatannya ia posting di media sosial. Alhamdulillah ternyata banyak yang minat,” cerita Sri Rahayu, pembuat ayam bakar ketika ditemui di sela-sela aktivitas mengemas pesanan ayam bakar di rumah, Sabtu (18/6/2022).
Berkat bumbu atau resep khas yang diracik oleh Sri Rahayu, ayam bakar buatannya laris manis di pasaran. Terbukti setiap hari pesanan dari para pelanggan terus bertambah.
“Dengan dibantu oleh 5 karyawan, setiap hari saya menerima pesanan antara 100 hingga 300 ekor ayam bakar. Dan di tempat kami menyediakan 2 rasa, yakni rasa pedas dan manis,” imbuh Sri Rahayu.
Para pelanggan Sri Rahayu tidak hanya dari Kota Kediri saja, namun juga dari kota-kota di sekitar Kediri, seperti Nganjuk, Blitar dan dari Tulungagung.
“Biasanya pelanggan pesan lewat aplikasi whatsapp atau ig dalam jumlah banyak terus dibawa ke rumah saudaranya di Surabaya, Malang dan Kota-kota lain,” Kata Sri Rahayu.
Mahalnya harga cabai di pasaran, juga berdampak terhadap omset pendapatan Sri Rahayu. Apalagi ditambah saat ini harga ayam juga mahal.
“Mahalnya cabai dan ayam yang jelas ada dampaknya. Dampaknya keuntungan kami menurun sekitar 25 persen,” Ujar Sri Rahayu.
Namun untuk harga ayam bakar buatan Sri Rahayu dari dulu tidak pernah naik. Karena khawatir pelanggan akan lari.
“Dari dulu harga ayam bakar di tempat kami tetap. Satu kotak isi 1 ekor atau 2 ekor harga 35 ribu, dan isi 2 ekor sampai 3 ekor harga 45 ribu,” kata dia memungkasi.