JEMBER, Faktualnews.co – Insiden kembang api atau flare dalam pertandingan sepakbola Jember vs Pasuruan beberapa waktu lalu, dipastikan tidak terjadi lagi. Meskipun sempat kecolongam atas insiden ini, Bupati Jember Hendy Siswanto memastikan insiden serupa tidak terjadi lagi.
Hal ini dikarenakan pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan jajaran TNI dan Polri, agar peristiwa yang menciderai suskesnya Porprov VII di Jember tidak terulang lagi.
Akibat insiden ini, Panpel cabor sepak bola dikenakan denda sebesar Rp. 10 juta dari Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI).
“Memang kemarin kita kecolongan, karena saya berpikir penonton kita losskan untuk melihat pertandingan, dengan harapan semarak Porprov di Jember terlihat, ketika banyak penonton, tentu juga berdampak pada perekonomian pedagang di sekitar stadion, hal ini terbukti saat kondisi jalan macet, banyak penonton yang akhirnya singgah ke PKL di sepanjang jalan,” ujar Bupati Jember H. Hendy Siswanto kepada sejumlah wartawan.
Namun disatu sisi, ada oknum suporter yang menciderai pertandingan dengan menyalakan flar atau kembang api, sehingga berdampak pada sanksi yang diberikan oleh PSSI.
“Setelah insiden ini, kami akan menempatkan petugas keamanan lebih banyak pada pertandingan-pertandingan yang memang menyedot massa banyak seperti sepak bola, pada pertandingan seperti ini, akan kami tempatkan petugas keamanan dari TNI dan Polri sekitar 150 petugas,” ujar Bupati.
Selain itu, untuk mengantisipasi membludaknya penonton didalam stadion, pihaknya juga akan menyiapkan layar lebar di luar stadion, hal ini agar penonton yang tidak bisa masuk, bisa melihat melalui layar lebar.
“Pada pertandingan berikutnya, akan kami pasang layar lebar di luar stadion, agar penonton yang tidak kebagian tempat didalam stadion, bisa melihat melalui layar lebar, harapan kami Porprov ini berjalan lancar,” beber Bupati.
Sementara Kapolres Jember AKBP. Hery Purnomo SIK. SH., dalam kesempatan lain mengatakan, bahwa untuk pengamanan pelaksanaan Porprov di Jember, pihaknya mengerahkan ribuan personil gabungan dari unsur TNI, Polri dan Satpol PP, di setiap venue cabor.
“Untuk mensukseskan Porprov dan memberikan rasa aman selama pelaksanaan, baik untuk kontingen maupun masyarakat, kami dari Polres Jember akan mengerahkan 600 personil dan dibackup 2 ssk personil kodim atau setara 200 personil, selain itu, kami juga dibackup oleh Polres pendamping, yakni dari Banyuwangi dan juga keamanan dari unsur satpol PP,” ujar Kapolres Jember AKBP. Hery Purnomo SIK. SH dengan didampingi Dandim 0824 Jember Letkol Inf. Batara C Pangaribuan.
Kapolres menjelaskan, bantuan dari personil Polres samping, sebagai upaya jika kondisi di lapangan tidak memungkinkan, ketika ada hal-hal yang tidak diinginkan.
“Personil dari Polres Banyuwangi akan di BKO kan jika hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi dalam pelaksanaan Porprov, misal ada suporter yang berulah dengan membuat kericuhan,” jelas Kapolres.
Namun pihaknya berharap, hal-hal negatif seperti kericuhan ini tidak terjadi selama pelaksanaan Porprov, sehingga masyarakat benar-benar bisa merasakan dampak positif dari adanya pelaksanaan Porprov.
“Kami berharap dan mengajak kepada seluruh masyarakat untuk ikut menjaga kamtibmas, terutama selama pelaksanaan Porprov, Porprov harus dibuat senyaman mungkin, baik untuk Kabupaten tuan rumah maupun untuk tamu dari kabupaten lain, jadikan Porprov untuk mempererat persatuan dan kesatuan,” harapnya.
Kapolres juga menyatakan, bahwa dalam pengamanan nanti, pihaknya akan menempatkan personil tidak hanya di lokasi venue pertandingan saja, tapi termasuk arus lalu lintas tempat lokasi pertandingan, selain itu, jumlah personil di masing-masing Venue juga akan disesuaikan sesuai kebutuhan.