Kesehatan

Prediksi Puncak Omicron BA.4-BA.5 Diungkap Menkes

JAKARTA, FaktualNews.co – Kasus harian Covid -19 sempat mencapai angka 2.069 kasus pada Jumat (24/6/2022) lalu. Total keseluruhan kasus aktif Covid-19 secara nasional sebanyak 13.968 orang, naik 754 dari hari sebelumnya, Jumat (24/6/2022).

Peningkatan signifikan tercatat dari beberapa pekan terakhir, data Satgas Covid-19 menunjukkan kenaikan kasus mingguan bahkan mencapai 105 persen.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyatakan peningkatan kasus saat ini masih jauh di bawah lonjakan kasus yang sebelumnya pernah terjadi hingga 60 ribu kasus.

“Memang ada kenaikan cuma dari 200 ke 2.000, kalau dulu kita sampai 60 ribu, jadi ini masih jauh di bawah,” ujarnya di sela acara Hibah Vaccine Refrigerator dari Pemerintah Jepang melalui UNICEF, Minggu (26/6/2022).

Menurutnya peningkatan kasus ini terjadi di seluruh dunia akibat adanya subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5.

“Di seluruh dunia kasus naik karena ada varian baru, ini subvarian Omicron atau istilah saya anaknya Omicron, ada BA.4 dan BA.5,” sambungnya.

Budi menjelaskan bahwa Indonesia bisa belajar dari lonjakan kasus di Afrika Selatan akibat subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

“Pertama kali di Afrika Selatan memang adanya kenaikan, namun hanya sepertiga Omicron pertama. Hospitalisasinya juga sepertiga, kematiannya juga hanya 10 persen dari yang pertama,” bebernya.

Ia memprediksi jika kasus di Indonesia berpola sama dengan kasus di Afrika Selatan, maka puncak kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 berada di sekitar 17 ribu hingga 18 ribu kasus, termasuk pasien yang masuk rumah sakit.

“Kalau polanya sama kayak Afrika Selatan perkiraan kita kira-kira 30 persen dari puncaknya Omicron, itu which is sekitar 17 ribu sampai 18 ribu gitu ya dengan yang masuk rumah sakit, dan juga kematiannya lebih rendah dari Omicron kemarin,” ungkapnya.

“Kalau di indonesia sama kayak di Afrika Selatan, maka perkiraan puncaknya minggu kedua atau ketiga Juli. Jadi peningkatan akan sekitar di sana,” pungkasnya.