Warga Desa Dateng Lamongan, Tolak Tanah Rawa Dikuasai Orang Luar
LAMONGAN, FaktualNews.co – Ratusan warga Desa Dateng, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Senin (4/6/2022) berunjuk rasa ke balai desa setempat. Mereka mendesak kepala desa agar tidak menandatangani berkas santunan ganti rugi yang akan diberikan kepada puluhan petani penggarap lahan di kawasan proyek Jabung Ring Dike.
Hal tersebut dikarenakan warga beranggapan petani yang menggarap lahan di kawasan Jabung Ring Dike tersebut bukan merupakan penduduk setempat. Mereka dari luar daerah.
“Tuntutan kita sudah jelas. Meminta agar kawasan proyek waduk Jabung Ring Dike dikembalikan sebagaimana fungsinya. Tidak sebagai lahan tambak yang keberadaannya sangat meresahkan masyarakat petani. Ditambah lagi lahan tersebut juga dikerjakan warga Gresik bukan warga Dateng sendiri, “ kata Habib peserta aksi Senin (4/7/2022).
Selain meminta agar pemerintah desa mengembalikan fungsi rawa di kawasan proyek waduk Jabung Ring Dike seperti dulu sebagai tempat penampungan air yang bisa digunakan untuk mengairi lahan pertanian. Masyarakat juga dirugikan dengan alih fungsi rawa menjadi tambak.
“Kalau sekarang ya tidak bisa. Karena sudah beralih fungsi jadi tambak ikan. Dan masyarakat kami secara tidak langsung terdampak dengan alih fungsi lahan rawa jadi tambak ini,” jelas Habib.
Proyek waduk Jabung Ring Dike sendiri baru dimulai pada tahun 2011 dan bukan pada 1980 silam. Setelah proyek tersebut mangkrak, sejumlah warga kemudian memanfaatkan lahan itu untuk dijadikan sawah dan juga tambak.
Hal itu sengaja dilakukan, agar lahan yang digarap tersebut mendapatkan ganti rugi. “Kita mendesak kepala desa agar jangan menandatangani dokumen santunan, karena para penggarap sawah atau rawa itu bukan orang desa kami tapi orang luar,” pungkas Habib.
Sementara itu, Kepala Desa Dateng, Imqori mengatakan, akan menampung aspirasi dari masyarakat yang menggelar aksi unjuk rasa. Menurutnya alih fungsi lahan rawa menjadi tempat pertanian dan juga tambak dinilai sangat berdampak bagi para petani. Sebab mereka kerap kekurangan air saat musim tanam.