JEMBER, FaktualNews.co – Moch Wahyu Nur Atsani warga Kelurahan Wiyung, Kecamatan Wiyung, Kota Surabaya, tewas tenggelam di aliran Sungai Bedadung, Desa Baratan, Kecamatan Patrang, Jember.
Remaja berumur 16 tahun yang merupakan santri di Yayasan Pendidikan Anak Yatim Ar-Roudhoh, Desa Baratan, Kecamatan Patrang, Jember itu, tewas tenggelam di sungai, saat membersihkan kotoran daging kambing kurban.
Korban jatuh terpeleset ke sungai dan tenggelam di dekat pusaran air. Meskipun berhasil dievakuasi, namun nyawa korban tidak tertolong.
“Kami menerima laporan sekitar pukul 9 pagi tadi. Kejadiannya, saat itu korban bersama teman-temannya total 12 orang membersihkan daging kurban di sungai. Jarak dari pondok ke sungai kurang lebih 1 kilometer,” kata anggota Regu A Damkar dan Penyelamatan Mako Pemkab Jember Hary Aksarawan, Minggu (10/7/2022).
Korban dengan teman-temannya, kata Hary, berbagi tugas untuk membersihkan daging kurban itu.
“Korban kebetulan mendapat tugas mengambil bambu dekat (aliran) sungai Bedadung itu. Nah setelah ambil bambu, badan korban gatal-gatal. Sebelum melanjutkan membersihkan daging, korban bermaksud membersihkan diri di sungai. Saat itu, diduga jatuh terpeleset dan korban tenggelam,” jelasnya.
Malang, korban terpeleset jatuh ke sungai yang dekat dengan pusaran air. “Korban terseret arus masuk ke dalam sungai. Kedalaman kurang lebih 3 – 4 meter. Korban juga kata temannya tidak bisa berenang,” ujarnya.
Saat tenggelam, lanjut Hary, dua orang teman korban berusaha menolong.
“Tapi mungkin karena arus air di dekat pusaran air agak kuat. Tidak kuat mengangkat korban dari dalam sungai. Akhirnya kami dari damkar datang dan melakukan proses evakuasi itu,” ucapnya.
Diketahui ada 8 orang personel anggota Damkar yang menuju lokasi kejadian dan melakukan pertolongan.
“Kami juga berkoordinasi dengan TRC BPBD Jember dan Basarnas. Tapi yang sampai duluan kami. Karena tidak punya alat menyelam dalam air. Kami melakukan evakuasi dengan sangat hati-hati,” ucapnya.
“Alhamdulillah proses evakuasi berhasil, korban berhasil diangkat dari dalam air. Selanjutnya korban kami bawa ke puskesmas terdekat,” sambungnya.
Namun karena diduga kehabisan napas akibat tenggelam. Nyawa korban tidak tertolong.
“Korban meninggal saat perjalanan ke puskesmas. Terkait proses evakuasi butuh waktu hampir 2 jam,” kata Hary.