KEDIRI, FaktualNews.co – Wabah penyakit PMK yang terus melanda di sejumlah daerah di Jawa Timur, membuat para peternak resah. Hal ini juga yang dikeluhkan oleh para peternak di wilayah Kabupaten Kediri, terkait wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Mereka mengeluhkan penyakit PMK yang penyebarannya kian hari semakin masif. Khususnya sejumlah peternak berskala kecil di wilayah Kabupaten Kediri.
Persoalan tersebut kemudian mereka sampaikan kepada anggota DPRD Kabupaten Kediri Khusnul Arif yang sedang menggelar kegiatan penyerapan aspirasi di Balai Desa Karang Rejo Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Selasa (12/7/2022)
Mereka berharap Pemerintah Kabupaten Kediri segera memberikan bantuan khususnya kepada peternak berskala kecil.
“Kami berharap Pemerintah peduli terhadap nasib para peternak yang hewan ternaknya terjangkit penyakit PMK. Paling tidak ada santunan dari Pemerintah daerah, agar kami para peternak kecil tidak bangkrut,” ujar Sopyan, salah satu peternak.
Menanggapi keluh kesah dari para peternak, Khusnul Arif anggota Dewan Komisi IV dari Fraksi Nasdem ini menyatakan, pihaknya akan menampung dan akan menyampaikan ke pemerintah daerah. Dan saya yakin pemerintah daerah tidak akan tutup mata terhadap musibah yang dialami para peternak,” terang Khusnul Arif, anggota DPRD Kabupaten Kediri.
Khusnul Arif menambahkan, legislatif sudah menganggarkan stimulan bagi para peternak, yang hewannya terkena PMK.
“Dari legialatif memang sudah menganggarkan bantuan atau stimulan bagi peternak, yang hewan ternaknya terkena penyakit PMK. Untuk nominalnya mencapai saya kurang tahu pasti, namun hampir Rp 2 miliar,” kata Mas Pipin (Khusnul Arif).
Dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Kediri memang mengajukan stimulan atau bantuan untuk para peternak.
“Usulan ini masih dirumuskan oleh pemerintah daerah. Siapa saja yang berhak menerima donasi atau santunannya. Saya meyakini pemerintah daerah akan melakukan yang terbaik. Jadi selain akan melakukan vaksin, pemerintah juga menyediakan bantuan bagi para peternak yang terdampak penyakit PMK,” tutup Khusnul Arif.