JOMBANG, FaktualNews.co – Momen hari raya Idul Adha identik dengan perayaan menyembelih hewan kurban berupa sapi, kambing, domba, kerbau, atau lainnya.
Setelah menyembelih, masyarakat akan merayakan momen hari raya Idul Adha dengan menyantap menu olahan daging bersama-sama.
Menu olahan daging kurban terutama sapi dan kambing, umumnya sangat menggugah selera dan digemari masyarakat.
Sayangnya, terlalu banyak menyantap menu Lebaran ini bisa membawa dampak tak baik bagi kesehatan tubuh.
Sejumlah gangguan kesehatan juga rentan kambuh jika asupan makanan berbahan dasar daging ini tidak dibatasi.
Lantas, apa saja gangguan kesehatan yang sering muncul saat lebaran Kurban?
Penyakit setelah Hari Raya Kurban
Dilansir dari laman RSIA Bina Medika, terdapat dua jenis penyakit kronis yang rentan muncul saat perayaan Idul Adha.
Keduanya adalah kolestrol tinggi dan asam urat. Berikut penjelasan selengkapnya:
Makanan berbahan dasar kambing atau sapi sangat umum disajikan selama hari raya Idul Adha.
Baik daging sapi atau kambing, mengandung beragam nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Meski demikian, keduanya juga merupakan sumber lemak jenuh yang bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) jika dikonsumsi berlebih.
Kadar kolesterol jahat yang tinggi atau berlebih bisa menumpuk pada dinding arteri, lalu mengeras, dan menyempitkan saluran darah.
Jika hal ini terjadi, dalam jangka panjang bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke lantaran terjadi penyumbatan di pembuluh darah jantung dan otak.
Asam urat juga menjadi penyakit yang kerap kali kambuh saat perayaan hari raya Idul Adha.
Dilansir dari Heathline, asam urat adalah salah satu penyakit yang menyebabkan radang sendi di beberapa bagian tubuh, seperti jempol kaki.
Biasanya, penderita asam urat wajib untuk membatasi atau bahkan menghindari makanan dengan kandungan purin tinggi.
Daging merah, seperti daging sapi atau kambing merupakan jenis daging yang memiliki purin cukup tinggi.
Selain itu, jeroan sapi atau kambing yang sering kali ikut diolah menjadi menu Lebaran juga mengandung purin yang sangat tinggi.
Oleh karena itu, konsumsi jeroan hewan kurban sebaiknya dihindari agar terbebas dari gangguan kesehatan asam urat.
Selain kolesterol tinggi dan asam urat, penyakit yang seringkali muncul saat Lebaran adalah gangguan penecernaan seperti diare dan sembelit.
Dikutip dari laman Dinkes Kabupaten Mojokerto, diare bisa dipicu oleh kelebihan konsumsi makanan asam, pedas, dan bersantan.
Saat Idul Adha, tak jarang makanan yang disajikan bercita rasa asam, pedas, sekaligus bersantan.
Selain itu, beberapa orang juga kalap dan tidak bisa mengatur pola makan dengan baik. Inilah penyebab diare rentan muncul saat momen Lebaran.
Adapun sembelit, bisa terjadi lantaran tubuh lebih banyak menerima asupan karbohidrat dan kekurangan serat. Pasalnya, daging tidak memiliki kandungan serat di dalamnya.
Tips aman konsumsi daging
Konsumsi daging kurban memiliki risiko tinggi, terutama bagi pengidap kolesterol tinggi maupun asam urat tinggi. Namun demikian, bukan berarti tidak boleh mengonsumsinya sama sekali.
Masyarakat hanya perlu membatasi konsumsi daging, agar kolesterol dan asam urat tidak kambuh, ataupun memicu gangguan pencernaan seperti diare dan sembelit.
Masih dari laman RSIA Bina Medika, berikut tips aman mengonsumsi daging saat hari raya Idul Adha: