KEDIRI, FaktualNews.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri terus berupaya mencegah dan mengantisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK) yang penyebarannya kian masif.
Salah-satunya dengan mendatangkan 16.400 vaksin PMK dalam tahap satu tersebut. Pemkab Kediri memprioritaskan sapi perah lebih dulu untuk divaksin sebagai upaya pencegahan tertular virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), daripada sapi potong.
“Karena kalau sapi perah terjangkit penyakit PMK, dampaknya dobel. Pertama, selain dagingya, susunya sapi perah juga terjangkit. Makanya untuk sapi perah kita upayakan lebih dulu,” terang Catur Ninik Fatmaningsih, Kepala Seksi Pengawasan Obat Hewan dan Pelayanan Medik Bidang Keswan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kediri, Rabu (13/7/2022).
Catur Ninik menjelaskan, kenapa lebih dulu diprioritaskan sapi perah. Itu karena hewan ternak memiliki manfaat lebih banyak, terutama sebagai penghasil produksi susu untuk dikonsumsi manusia. Di samping itu, apabila tertular atau terserang virus PMK dampak kesehatan sapi perah bisa lebih parah.
“Kan postur badannya lebih besar. Jika tertular biasanya langsung ambruk. Jadi kita berikan ke sapi perah dulu, bukan berarti sapi potong tidak diprioritaskan, semuanya pasti dapat vaksin,” ujarnya.
Ia menambahkan, ada beberapa ketentuan vaksin bisa diberikan apabila hewan tersebut dalam kondisi sehat, tidak sakit , tidak stress dan sedang tidak bunting.
Tapi bukan berarti sapi potong tidak diprioritaskan, semuanya pasti dapat. Sapi potong, sapi perah dapat dan Insya Allah sebulan lagi ada untuk tahap kedua,”pungkasnya.
Di Kabupaten Kediri, hingga saat ini ada 3179 total kasus PMK, 2034 terjangkit penyakit PMK, 1969 sembuh dan 6 ekor mati.