Peristiwa

Prostitusi Online di Tulungagung Merambah Mahasiswi

TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Pelaku open BO (bisnis open) ternyata juga merambah dunia pendidikan tinggi di Tulungagung atau lebih dikenal dengan ayam kampus.

Ada beberapa faktor yang membuat mahasiswa nekat untuk menjajaki bisnis gelap tersebut. Mulai dari untuk mencukupi kebutuhan uang kuliah hingga hanya untuk kebutuhan gaya hidup saja.

Seperti salah satu mahasiswa di Tulungagung, Bunga (bukan nama sebenarnya, red) menceritakan bahwa mengenal bisnis open BO melalui temannya yang juga sudah lebih dulu menjajaki bisnis gelap tersebut. Namun, dia baru memulai open BO sejak tahun 2020 silam, melalui media sosial.

“Saat ini saya sudah menjadi mahasiswa tingkat akhir di salah satu kampus di Tulungagung. Kalau untuk open BO saya menggunakan aplikasi pertemanan yang selanjutkan diteruskan melalui WhatsApp untuk melakukan kesepakatan dengan klien,” ujar perempuan usia 22 tahun itu.

Perempuan asal Kecamatan Kedungwaru itu mengungkapkan, alasan menjalani bisnis open BO dilatar belakangi karena frustasi melihat kedua orang tuanya selalu bertengkar ketika berada di rumah. Dari situlah akhirnya dia memutuskan untuk menyewa salah satu rumah kos untuk mencari ketenangan.

“Karena saya jarang pulang, akhirnya saya juga tidak mendapatkan uang saku dari orang tua saya. Apalagi orang tua saya selalu bertengkar. Akhirnya karena saya butuh uang, saya memutuskan untuk melakoni open BO,” ungkapnya.

Disinggung terkait tarif, Bunga menjelaskan bahwa untuk tarif juga beragam, melihat perlakuan apa yang diinginkan klien. Untuk sekedar kencan, dia mematok tarif Rp 125 ribu. Sedangkan jika klien ingin menyentuh bagian tubuh tertentu dia mematok harga dari Rp 150 ribu hingga Rp 500 ribu. Apabila klien ingin sampai pada tahap berhubungan intim, dia mamtok harga hingga Rp 1.250.000.

“Dalam bisnis open BO, prioritas saya adalah uang. Biasanya saya melakukan open BO, ketika saya benar-benar butuh uang. Dalam sehari paling banyak saya menerima tiga klien. Namun karena saat ini saya sedang fokus mengerjakan skripsi, saya jarang melakukan open BO,” paparnya.

Perempuan berkrudung itu mengatakan, bahwa hasil dari bisnis open BO, dia gunakan untuk membayar uang kuliah, perawatan tubuh dan untuk mengembangkan usaha yang telah dirintisnya. Bahkan saat ini usaha yang dirintias sudah mulai berkembang pesat di Tulungagung.

“Jadi selain saya melakukan open BO, saya juga memiliki bisnis. Saya memilih untuk open BO karena sudah terlanjur jatuh ke lubang tersebut,” tuturnya.

Terkait dengan klien, dia lebih memilih untuk menyasar pria dewasa yang sudah mapan. Karena pria dewasa lebih menjanjikan dari segi keuangannya dari pada klien yang berasal dari mahasiswa.

Biasanya dia melakukan praktek open BO di kamar kos yang dia huni atau memilih hotel yang berada di pusat kota Tulungagung.

“Ketika berada di hotel atau di kos, saya benar-benar sendiri tanpa ada teman. Jadi hanya ada saya dan klien saya saja,” terangnya.

Sebenarnya, Bunga juga sering was-was terkait kondisi kesehatannya. Melihat bisnis open BO yang dia lakoni sudah berjalan lama. Maka dari itu, dia selalu meminta kepada klien untuk menggunakan alat pengaman ketika berhubungan intim.

“Tentu dalam beberapa waktu saya juga memeriksakan kesehatan saya ke dokter. Selain itu, meski saya menjalani bisnis gelap ini, saya juga punya pacar. Tetapi hingga kini, pacar saya tidak tahu bahwa saya menjalani bisnis open BO,” pungkasnya. (Hamam).