FaktualNews.co

Akhirnya, BRIN Batalkan Rencana Renovasi Ruang Kerja Mewah Megawati

Nasional     Dibaca : 654 kali Penulis:
Akhirnya, BRIN Batalkan Rencana Renovasi Ruang Kerja Mewah Megawati
Desain Ruang Dewan Pengarah BRIN di M.H Thamrin yang nilai renovasinya mencapai Rp6 miliar. Khusus ruang Kepala Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri, tersedia kamar tidur untuk beristirahat.

JAKARTA, FaktualNews.co – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akhirnya memutuskan untuk membatalkan rencana renovasi ruangan di lantai dua Gedung BJ Habibie Thamrin yang sedianya diperuntukkan bagi ruang kerja Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri beserta anggotanya.

Perencanaan penataan ulang ruangan tersebut akan di-review kembali.

Kepala BRIN menyatakan bahwa renovasi bertujuan mengubah ruangan yang ada sebelumnya menjadi ruang rapat dan ruang kerja. Ruang kerja Ketua Dewan Pengarah BRIN sejak awal tidak termasuk dalam rencana renovasi.

“Renovasi kami batalkan,” ungkap Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam siaran pers, Senin (18/7/2022).

Handoko mengaku ada hal yang terlewat tidak diketahui secara mendetil, yaitu tentang renovasi ruang Ketua Dewan Pengarah.
“Sejak awal ruangan tersebut tidak ada rencana mengubah ruangan Ketua Dewan Pengarah BRIN,” tegas Handoko.

“Kebutuhan renovasi hanya untuk wakil, sekretaris, dan anggota dewan pengarah,” tambahnya.

Menurutnya, penataan ulang atau revitalisasi fungsi ruangan tetap perlu dilakukan, namun harus diputuskan berdasarkan beberapa pertimbangan.

Salah satunya, perubahan fungsi yang ada saat ini seperti lounge, ruang makan, dan ruang audio (mirip fungsi ruang karaoke) di lantai 2 menjadi ruang rapat besar.

Eks Ruang Kerja Eks Kepala BPPT

Ia menyebutkan bahwa sebelumnya lantai 2 gedung tersebut digunakan oleh satu orang (Kepala Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi).

“Sejak awal, Ketua Dewan Pengarah BRIN mengimbau untuk mengurangi hampir 40 persen luasan ruang kerja eks Kepala BPPT tersebut, yang sangat besar itu, untuk dijadikan ruang kerja Dewan Pengarah lainnya,” jelas Handoko.

Handoko mengatakan, efektivitas koordinasi dan komunikasi di antara Dewan Pengarah BRIN adalah alasan utama dilakukan penataan ulang fungsi ruangan di lantai 2.

Ia menyebutkan, sementara ini sebagian Dewan Pengarah bekerja di lantai 23, bahkan sebagian lagi belum punya ruangan.
Pertimbangan lain, usia beberapa anggota dewan pengarah sudah cukup sepuh.

“Sebut saja Prof. Emil Salim dan Prof. Bambang Kesowo, yang selama ini bekerja di lantai yang sangat tinggi. Untuk itu, ruangan seyogianya dijadikan satu demi efektivitas koordinasi dan komunikasi,” ujar Handoko.

“Selain itu ruangan yang dulunya kebesaran, mewah, berlebihan, akan diubah dan difungsikan menjadi jauh lebih optimal,” lanjutnya.

Kepala BRIN menekankan, renovasi yang dilakukan BRIN dibatalkan. Ke depan penataan harus selalu mengedepankan pada fungsionalitas dan efisiensi anggaran.

“Ruangan yang ada di lantai 2 nantinya adalah ruang rapat besar dan kecil, ruang kerja Dewan Pengarah (2 Wakil Ketua, Sekretaris, 6 anggota Dewan Pengarah BRIN. Ruang kerja Ketua Dewan Pengarah tidak ikut diubah sama sekali, seperti rencana semula,” tutupnya.

Ruang Tidur Megawati

Rencana renovasi ruang kerja Dewan Pengarah BRIN sempat memicu perbincangan publik. Renovasi itu juga termasuk ruang tidur untuk Megawati.

Proyek ini nantinya akan dibiayai oleh APBN ini memiliki nilai pagu paket Rp 6.109.000.000,00 dan nilai HPS (Harga Perkiraan Sendiri) Rp 6.063.492.327,00.

Sistem LPSE juga menyebut tender renovasi ruang kerja ini diikuti sebanyak 135 peserta. Namun, laman itu tak menyebut dengan gamblang nama perusahaan yang mengikuti tender. Nama peserta hanya ditulis dengan angka saja. Pemenang tender akan diumumkan akhir bulan Juli 2022.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah
Sumber
kumparan.com