SURABAYA, FaktualNews.co – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat mencintai dan menjaga lingkungan yang dimulai dari melakukan aksi sederhana seperti mengurangi pemakaian kantong plastik.
“Melalui tindakan sederhana itu dampaknya sangat besar bagi kondisi lingkungan dan masyarakat,” ujarnya di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Kamis (21/7/2022).
Menurut dia, kesadaran masyarakat semakin tinggi dalam mengurangi pemakaian produk berbahan plastik, seperti styrofoam, air mineral kemasan, kantong maupun sedotan plastik.
Beberapa toko swalayan di beberapa daerah bahkan sudah tidak lagi menggunakan tas plastik dan menggantinya dengan tas berbahan kain untuk belanja.
“Plastik ini dipakai lalu terbuang kemana-mana kan, bisa ke sungai juga. Dengan penggunaan tas kain atau bahan lain daur ulang bisa diterapkan masyarakat untuk menjaga lingkungan,” ucap Khofifah.
Tindakan sederhana lain, salah satunya gerakan menanam pohon yang mampu meredam kenaikan gas rumah kaca sebagai penyebab utama pemanasan global dan perubahan iklim.
“Jangan buang sampah sembarangan, apalagi sampai membuangnya ke sungai,” kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Gubernur Khofifah menerima penghargaan “Nirwasita Tantra 2021” dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Mantan menteri sosial itu mendapat apresiasi sebagai kepala daerah terbaik ketiga dalam pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Daerah Tahun 2021.
Apresiasi juga diberikan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang mendapat piagam penghargaan terbaik kedua kriteria pemerintahan daerah kategori provinsi.
“Semoga penghargaan ini menjadi pemacu seluruh masyarakat untuk terus menjaga dan mencintai lingkungan dan hutan dengan melakukan aksi sederhana yang bisa dilakukan,” tutur dia.
Ia menegaskan Jatim tak akan berhenti melakukan inovasi dalam pengelolaan lingkungan hidup dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.
Selama 10 tahun lebih, lanjut Khofifah, Jatim terus memacu peningkatan kemampuan kapasitas daya dukung lingkungan menjadi lebih baik.
“Peningkatan kapasitas dan daya dukung lingkungan ini dilakukan melalui berbagai cara, yakni menjalin kerja sama dengan pemerintah pusat, kabupaten/kota, dunia usaha, perguruan tinggi, masyarakat, LSM, serta elemen di dalam maupun luar negeri,” katanya.