FaktualNews.co

Survei SSI: 43,3 Persen Masyarakat Jenuh terhadap Pemerintahan di Tulungagung

Peristiwa     Dibaca : 590 kali Penulis:
Survei SSI: 43,3 Persen Masyarakat Jenuh terhadap Pemerintahan di Tulungagung
FaktualNews.co/hammam
Warga melintas di alun-alun Tulungagung

TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Sindikasi Survei Indonesia (SSI) menyimpulkan 43,3 persen masyarakat merasa jenuh terhadap pemerintahan di Tulungagung. Hal itu merupakan kesimpulan yang dilakukan pihak SSI, setelah melakukan survei dengan metode multistage random sampling.

Adapun faktor masyarakat jenuh atas pemerintahan saat ini salah satunya Pemkab Tulungagung belum mampu memecahkan berbagai masalah yang terjadi di Tulungagung.

Manager SSI, Tri Adi Saputro mengatakan survei dilakukan di 257 desa dan 14 kelurahan di Tulungagung. Hasilnya menunjukkan dalam menjalankan roda pemerintahan, Pemkab Tulungagung harus banyak melakukan evaluasi.

Pasalnya, banyak masyarakat yang ternyata merasa jenuh dengan kinerja Pemkab Tulungagung sat ini.

“Kami mendapatkan hasil survei, tingkat kejenuhan masyarakat dengan pemerintahan Pemkab Tulungagung mencapai 43,3 persen. Sedangkan 41,5 persen masyarakat tidak merasa jenuh dengan pemerintahan saat ini. Sisanya 15,2 persen responden belum menentukan jawaban,” tuturnya.

Adi menjelaskan, dari hasil survei yang telah dilakukan berarti masih banyak masyarakat yang merasa jenuh atas pemerintahan Pemkab Tulungagung.

Maka dari itu, Pemkab Tulungagung harus melakukan evaluasi serta melakukan peningkatan berbagai program yang nyata bagi masyarakat Tulungagung.

“Ini menunjukkan Pemkab Tulungagung, harus segera melakukan evaluasi atas program-program yang telah dijalankan selama ini,” jelasnya.

Menurut Adi, ada beberapa alasan masyarakat merasa jenuh atas pemerintahan Pemkab Tulungagung.

Mulai dari Pemkab Tulungagung yang belum mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Tulungagung, pembangunan Tulungagung belum terlalu berarti hingga rezim yang berkuasa terlalu lama di Tulungagung.

“Untuk persentasenya, pemerintah belum mampu menyelesaikan permasalahan mendapatkan 29,8 persen, tidak ada pembangunan yang berarti mencapai 7,6 persen dan rezim berkuasa terlalu lama mencapai 0,6 persen. Selain itu, alasan lain mencapai 5,3 persen dan 56 persen belum memberikan jawaban,” pungkasnya.(hammam)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah