FaktualNews.co

Pelari Solo Triathlon The Rising Tide Bali-Jakarta 1293 KM Tumbang di Jalur Situbondo

Olahraga     Dibaca : 677 kali Penulis:
Pelari Solo Triathlon The Rising Tide Bali-Jakarta 1293 KM Tumbang di Jalur Situbondo
FaktualNews.co/Fatur Bari/
Yansyah, saat mendapat perawatan petugas medis IGD RSU dr Abdoer Rahem Situbondo, Jumat (22/7/2022).
SITUBONDO, FaktualNews.co – Pelari peserta solo triathlon the rising tide Bali-Jakarta 1293 KM ambruk di jalur Pantura Situbondo.

Peserta solo triathlon dengan misi peduli lingkungan “Jangan tinggalkan sampah pada anak cucu kita” yakni Muriyansah (35) asal Cilincing, Jakarta Utara, masih menjalani perawatan di ruang IGD RSU dr Abdor Rahem Situbondo.

Sebelum ambruk, rencananya pria yang akrab dipanggil Yansyah dan dikawal dua pelari dari anggota TNI AL, akan melanjutkan lari sejauh 38 kilometer,  dengan start Mapolres Situbondo dan finish di Alun-alun Kecamatan Besuki, Situbondo.

Namun, setelah berlari sejauh empat kilometer dari  halaman depan Mapolres Situbondo, Yansyah yang diketahui mengalami  kecapekan. Bahkan,  mengalami cedera bawaan di lutut kanannya langsung ambruk di jalur Pantura Situbondo.

Mendapati Yansyah ambruk, petugas medis Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo, sejumlah dokter IDI Situbondo, bersama kru triathlon Bali-Jakarta 1283 KM  the rising tide, langsung mengevakuasi Yansyah ke ruang IGD RSU dr Abdoer Rahem Situbondo.

Yansyah mengungkapkan memang mengalami kelelahan, sehingga tidak dapat melanjutkan lari pada etape dua di Situbondo sejauh 38 kilometer, dengan start Mapolres Situbondo dan finish di Alun-alun Kecamatan Besuki, Situbondo.

“Diakui memang  sempat ada insiden, sebetulnya lebih  kelelahan dan   pola makan, mungkin lebih tepatnya salah mengatur gizi. Mungkin juga karena   kadar kalori yang terbakar itu, tidak sesuai dengan gizi yang masuk,” ujar Yansyah, saat ditemui diruang IGD RSU dr Abdoer Rahem Situbondo, Jumat (22/7/2022).

Menurut dia, selain itu, insiden tersebut juga akibat dirinya mengalami cedera bawaan, kaki kanannya ACL hampir putus, sehingga cedera tersebut mempengaruhi setiap pergerakan.

“Meski mengalami cedera ACL, saya akan tetap melanjutkan untuk berlari sejauh 1293 kilometer hingga ke Jakarta, namun ke depan akan merubah pola tempo berlari,” bebernya.

Lebih jauh Yansyah menegaskan, karena dirinya punya misi besar untuk menyadarkan masyarakat dalam menjaga lingkungan, dirinya tetap akan berlari sesuai jadwal yang telah ditentukan. Bahkan, dirinya siap berlari meski berdarah-darah.

“Dengan insiden tersebut, dan banyaknya dukungan semua pihak itu, justru menguatkan saya untuk melajutkan misi. Bahkan, hal itu akan memastikan jika kondisi saya baik-baik saja,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul