FaktualNews.co

Dampak Perang Ukraina dan Rusia, UMKM di Bojonegoro Terkendala Eksport

Ekonomi     Dibaca : 677 kali Penulis:
Dampak Perang Ukraina dan Rusia, UMKM di Bojonegoro Terkendala Eksport
FaktualNews/Syaifudin/
Foto: Rumah tempat memproduksi tali pelepah batang pisang milik Nur Salim, warga Desa Mulyorejo Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro.

BOJONEGORO, FaktualNews.co – Pohon buah pisang tentu mudah ditemui di seluruh kepulauan yang ada di Indonesia termasuk Jawa. Dan selama ini hanya dimanfaatkan bagian buah dan daunnya saja. Namun sebenarnya batang pisang pun memiliki nilai ekonomis apabila di tangan orang-orang terampil.

Dengan melimpahnya pohon pisang ini, maka dengan sendirinya ketersediaan bahan baku untuk kerajinan gedebog (kulit batang pohon pisang) tidak akan pernah ada istilah kekurangan bahan baku.

Seperti halnya yang dilakukan Nur Salim, warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro. Awal mula usaha pelepah pisang karena melihat potensi di Desa Mulyorejo yang pelepah pisangnya melimpah ruah, dan sangat di sayangkan jika harus di kirim mentah keluar daerah dengan harga yang relatif murah.

“Tahun 2021, saya bersama sebagian warga Desa Mulyorejo mengirim tali pelepah pisang ini ke Yogyakarta untuk di ekspor ke luar negeri, akan tetapi semenjak adanya perang antara Ukraina dan Rusia pengiriman ekspor berhenti total,” ujar pria bertubuh kekar itu.

Dia mengatakan, di tahun 2021 dirinya bersama warga sekitar tidak hanya memproduksi tali pelepah pisang saja, ada juga tas dari pelepah pisang dan kerajinan lainnya. Akan tetapi, semenjak berkecamuknya perang antara Ukraina dan Rusia dia hanya bisa mengirim kerajinan di lokalan.

“Tahun lalu bisa mengirim tali pelepah pisang hingga delapan ton per minggunya, akan tetapi sekarang satu ton saja kesulitan per bulannya,” ujarnya.

Dia berharap untuk ke depannya, perang antara Ukraina dan Rusia cepat berakhir, agar pengiriman ekspor tali pelepah pisang tidak terhambat seperti sekarang ini. Sebab semenjak terhambatnya pengiriman tersebut, banyak pengrajin tali pelepah pisang yang berhenti produksi.(Syaifudin) 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Mufid