FaktualNews.co

Korban Wahana Tong Edan Jember, Sempat Alami Cedera Gegar Otak Berat

Peristiwa     Dibaca : 749 kali Penulis:
Korban Wahana Tong Edan Jember, Sempat Alami Cedera Gegar Otak Berat
FaktualNews.co/Hatta.
Dokter spesialis bedah saraf RSD dr. soebandi Jember, dr. Novan Krisno Adji, Sp. BS.

JEMBER, FaktualNews.co – Seorang korban wahana hiburan pasar malam Tong Edan, yang digelar di alun-alun Kecamatan Ambulu, Senin (25/7/2022) malam lalu, ditangani langsung dokter ahli bedah saraf RSD dr. Soebandi Jember.

Menurut dokter spesialis bedah saraf RSD dr. soebandi Jember, dr. Novan Krisno Adji, Sp. BS. Korban bernama Muhamad Syaifudin (11) Warga Dusun Utara, Desa Pontang, Kecamatan Ambulu, Jember, sempat mengalami cedera otak berat saat pertama kali dirujuk ke RSD dr. Soebandi Jember.

“Pada saat datang itu dengan kesadaran 124 (istilah kedokteran) cedera otak berat, atau akrab orang menyebut, gegar otak berat. Kondisi dimungkinkan beberapa hal, seperti karena kekurangan oksigen, atau pada waktu kejatuhan (motor) dia kaget (alami syok),” kata dokter Novan saat dikonfirmasi di RSD dr. Soebandi Jember, Rabu (27/7/2022).

Namun setelah dilakukan perawatan dan dibantu dengan pemasangan selang oksigen. Hari pertama dari kejatuhan itu, pasien sudah sadar dan (dapat) berkomunikasi dengan baik.

“Tapi memang ada keluhan, kesulitan beristirahat dan tidur, karena perawatan dari pasien lain di sebelahnya (saat dirawat di ruang IGD). Sehingga kemudian dipindah ke ruang perawatan,” ujarnya.

Saat masa observasi hari pertama itu, lanjut dokter Novan, korban sudah dapat makan dan dapat beristirahat dengan baik di ruang perawatan.

“Bahkan pagi ini saya lihat kesadaran baik. Jadi rencananya selang kencing atau kateter itu bisa dicopot. Pasien juga saya dudukkan, makan bebas, juga rencanata pulang hari ini,” ucapnya.

Terkait masa observasi yang dilakukan, lebih lanjut dijelaskan, pasien juga menjalani CT Scan. Untuk mengetahui kondisi luka pada bagian kepalanya.

“Alhamdulillah hanya pembengkakan ringan. Tapi kita terapi dan pemberian oksigen, sudah cukup. Tidak perlu sampai dilakukan tindakan operasi,” ucapnya.

Namun demikian, katanya, pasien masih harus mendapatkan perawatan setelah melewati masa observasi 2×24 jam.

“Nantinya dilakukan evaluasi selama satu minggu setelah dipulangkan dari rumah sakit. Rabu depan kita kontrol. Kalau sudah semua, Insya Allah kondisi (cedera) otaknya baik,” jelasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin