Pertanian

Menengok Panen Tebu di BKPH Nglambangan Bojonegoro

BOJONEGORO, FaktualNews.co – Tanaman tebu Perhutani Ptk. 78, RPH Ringinanom, BKPH Nglambangan, KPH Bojonegoro di Desa Setren dan Desa Trenggulunan, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, sudah memasuki masa panen.

Menurut keterangan Dudun Wahyono, Asper Perhutani BKPH Nglambangan di sela-sela panen raya, panen tebu tersebut dilakukan dari pertengahan bulan mei, sebab di bulan-bulan sebelumnya masih turun hujan.

“Tebu di sini mulai tanam tahun 2018, dengan luas lahan sekitar 332,5 hektar, akan tetapi realisasinya baru di tanami sekitar 224, 44 hektar. Awal penanaman tebu di tahun 2018 baru di tanami 194 hektar, tahun berikutnya di perluas lagi 43,8 hektar, lalu di tahun 2020 di tambah lagi 51 hektar dan bertambah setiap tahunnya,” ujarnya kepada FaktualNews.co.

Dia juga melanjutkan, bahwasanya masalah pengelolaan tebu BKPH Nglambangan tidak mengetahui teknisnya, BKPH Nglambangan hanya menyediakan tempat untuk di tanami tebu sedangkan pengelolaannya pihak ketiga yang melaksanakan.

selain tebu sebagai komoditas utama yang dikembangkan di Resort Pengelolaan Hutan Ringin Anom juga mempunyai tanaman minyak kayu putih yang sudah panen beberapa bulan lalu. Tanaman tebu memiliki strategic fit tinggi karena merupakan salah satu bahan pangan utama masyarakat yang masuk dalam swasembada pangan Nasional.

Dia juga menambahkan, dalam pelaksanaannya kerjasama tanaman tebu tersebut melibatkan masyarakat sekitar hutan yang tergabung pada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH)/Kelompok Tani Hutan terutama dalam kegiatan pengamanan tanaman.

“Tidak semua Resort Pengelolaan Hutan di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) dilakukan kerjasama tanaman tebu, hanya ada beberapa RPH saja,” ujarnya.

Menurutnya, kerjasama ini merupakan sinergi BUMN dengan Perum Perhutani dan merupakan tugas negara berdasarkan SKB 4 Menteri sebagai wujud BUMN Hadir Untuk Negeri karena kegiatan agroforestry tebu memberikan peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

Suwoto petugas lapangan dari PT Wahyu Daya Mandiri mengatakan, bahwasanya untuk sementara tebu dari BKPH Nglambangan ini akan dikirim ke Pabrik Gula di Rejoagung, Madiun.

“Sementara ini panen tebu baru mencapai 50 hektar, sebab cuaca juga berpengaruh terhadap teknis pemanenan ini, untuk masalah harga kami tidak tahu menahu, yang faham soal harga menejemen,” ujar pria asal Jombang tersebut.(Syaifudin)