Peristiwa

BPBD Jember Imbau Tidak Lakukan Pendakian Gunung Raung

JEMBER, FaktualNews.co – Sebagai langkah antisipasi penanganan dampak dari erupsi Gunung Raung. TRC BPBD Jember, mengerahkan personel untuk membagikan masker gratis kepada warga, dan bersiaga di tiga wilayah kecamatan yang dekat dengan Gunung Raung.

Tiga wilayah kecamatan yang terdampak erupsi Gunung Raung, berupa asap ataupun material debu vulkanik. Terjadi di Kecamatan Ledokombo, Sumberjambe, dan Sukowono.

Langkah siaga yang dilakukan, kata Kepala BPBD Jember, Sigit Akbari, pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak dulu melakukan pendakian ke puncak Gunung Raung.

“Gunung itu kan letaknya di tiga Kabupaten, yakni Bondowoso, Jember, dan Banyuwangi. Tetapi puncak gunung itu kan di wilayah Kabupaten Jember,” kata Sigit saat dikonfirmasi di Mako Pusdalops, Kamis (28/7/2022).

“Sehingga kepada masyarakat ini, kami mengimbau mulai sekarang hindari (dulu) pendakian gunung, ataupun turun ke kawahnya itu. Karena dampaknya itu kemungkinan juga akan membawa gas yang beracun,” sambungnya.

Sebagai langkah antisipasi dan penanganan bencana. TRC BPBD Jember, juga sudah menyiapkan pos pantau yang dibantu juga dari relawan setempat.

“Namun untuk pos evakuasi, dan sebagainya, sambil berjalan. Personel kami ada 40 orang, kemarin berlatih di Silo. Karena ada erupsi, sempat dibagi dua. Sebanyak 50 persen bertugas kembali ke Pusdalops. Sedangkan yang 50 persen lainnya bertugas melakukan pemantauan di tiga kecamatan,” bebernya.

Terkait kebutuhan logistik siaga bencana, dikatakan pihaknya sudah menyiapkan.

“Karena kami ada prinsip pentahelik. Jadi jika terjadi sesuatu, kami siap berkordinasi dengan Muspika setempat, ataupun perangkat desa terdampak bencana. Jadi kita siap bantu dengan waktu cepat,” tandasnya.

Perlu diketahui, Gunung Raung mengalami erupsi sekitar pukul 17.19 WIB, Rabu (27/7/2022) sore kemarin.

Erupsi gunung yang berada di wilayah Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember itu, mengeluarkan abu vulkanik setinggi 1500 meter di atas puncak. Akibatnya, status gunung ditetapkan level 1 dan hingga saat ini masih dilakukan evaluasi.