JAKARTA, FaktualNews.co – Ketua DPR Puan Maharani meminta agar kegiatan yang berpotensi menimbulkan keramaian dikurangi imbas peningkatan kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir.
Tak hanya itu, ia juga meminta pemerintah memperketat pengawasan di seluruh sektor aktivitas masyarakat, termasuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).
“Sudah semakin banyak sekolah yang menghentikan sementara PTM akibat ditemukannya kasus Covid-19. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah perlu melakukan evaluasi terhadap protokol kesehatan di lingkungan sekolah,” kata Puan dalam keterangannya, Jumat (29/7/2022).
Sebagai informasi, kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan. Data teranyar pada 28 Juli 2022, kasus di Indonesia meningkat 6.353 dalam 24 jam.
Kumulatif kasus Covid-19 kini berada di angka 6.191.664 dengan perincian 46.655 kasus aktif, 5.988.052 sembuh, dan 156.957 meninggal dunia.
Puan juga menyoroti tren kasus kematian Covid-19 yang meningkat.
Padahal, menurutnya, Indonesia sudah berhasil menekan kasus kematian Covid-19 yang diyakini berkat masifnya program vaksinasi.
Ia berpendapat, hal ini tak lepas dari menurunnya antibodi usai enam bulan vaksinasi yang dikhawatirkan membuat warga kembali rentan terserang Covid-19.
“Apalagi menurut para ahli, Omicron varian BA.5 kemungkinannya lebih tinggi memicu reinfeksi,” tutur Puan.
Untuk itu, Puan mendukung adanya pemberian vaksin dosis keempat atau booster kedua.
Mengutip pandangan para ahli, Puan menyebutkan bahwa dosis keempat dibutuhkan untuk kembali menguatkan kekebalan tubuh agar imunitas masyarakat tetap terjaga.
“Tentunya langkah ini bisa menjadi upaya mengurangi penyebaran varian Covid-19 yang baru,” imbuh mantan Menko PMK tersebut.
Terkait pelaksanaan PTM, Puan menilai saat ini sangat dibutuhkan mengingat sudah lebih dari dua tahun anak-anak menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Kendati demikian, temuan banyaknya kasus positif saat ini menunjukkan protokol kesehatan selama PTM mulai kendur.
“Pemerintah harus memastikan keamanan dan keselamatan anak selama berada di sekolah. Pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan harus semakin dimasifkan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia kali ini berada di angka 18.000 sampai 20.000 per hari setelah ditemukannya sub varian baru di Indonesia.
Budi menjelaskan peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia memang sedang terjadi saat ini.
Potensi kenaikan masih ada karena masyarakat telah bepergian ke luar negeri dan ada yang pulang dari ibadah haji.
“Covid-19 ada peningkatan dan memang kemarin varian baru masuk, juga ada ibadah haji dan masyarakat dari luar negeri masuk,” ujarnya di Bangsal Kepatihan, Kota Yogyakarta, Kamis (21/7/2022) malam.
Budi menjelaskan, di luar negeri juga terjadi peningkatan kasus Covid-19.
“Kita Omicron sebelumnya 60.000-an per hari, ancer-ancer kita naiknya 18.000 sampai 20.000-an lah,” katanya.