PASURUAN, FaktualNews.co – Setelah menerima bantuan vaksin PMK, obat-obatan dan vitamin. Pemerintah Kabupaten Pasuruan, langsung membagikan kepada ketua dan pengurus koperasi di Kecamatan Lumbang, Jumat (29/07/22).
Plh Bupati Pasuruan, Mujib Imron mengatakan, Kecamatan Lumbang, merupakan salah satu wilayah terdampak PMK cukup banyak selain Prigen, Lekok dan Grati.
“Oleh karenanya, distribusi bantuan untuk ternak harus diprioritaskan supaya penanganan PMK cepat selesai, dan kasusnya juga semakin bisa ditekan,” kata Gus Mujib, sapaan akrab Mujib Imron.
Gus mujib menjelaskan, di Kecamatan Lumbang hampir 95% warganya bekerja sebagai peternak sapi perah. Istilahnya menggantungkan hidupnya pada sapi-sapi penghasil susu segar.
“Makanya ketika ada cukup banyak kasus PMK di sini, secara prioritas kita dahulukan dalam hal bantuan,” ujar Gus Mujib.
Dengan diserahkan bantuan ini, pihaknya berharap agar segera bisa diberikan kepada ternak-ternak yang sangat membutuhkannya. Utamanya agar sapi-sapi nya menjadi jauh lebih sehat dan tahan terhadap penyakit.
“Kami minta bantuan dari Pemkab Pasuruan ini bisa langsung dikirim ke wilayah yang bersangkutan. Lebih cepat lebih baik, agar penyebaran PMK bisa semakin ditekan meski kasusnya terus melandai,” jelasnya.
Lebih lanjut Gus Mujib berpesan supaya treatment terhadap ternak bisa terus dilaksanakan meski kasusnya kian melandai. Hal tersebut dirasa sangat penting agar penyebaran PMK bisa semakin ditekan.
“Merawat sapi harus ekstra sabar. Sama ketika kena covid-19, sapi-sapi butuh kita dampingi. Bismillah Insya Allah PMK segera reda sehingga tak ada ternak kita yang terdetaksi positif,” ungkapnya.
Sementara itu, Adi Wijaya selaku Ketua Koperasi Tirto Rejo Mulyo menuturkan, untuk di Desa Panditan kurang lebih ada 1600 peternak sapi perah. Rata-rata, per 1 orang memiliki 3-5 ekor sapi.
“Koperasi disini melayani pembelian susu segar dikumpulkan dari 9 pos penampungan susu. Mulai dari Desa Panditan,Watulumbung, Ketondo, Aluran, Bulukandang, Lumbang, Banjarimbo, Welulang, dan Desa Negororejo, Kabupaten Probolinggo,” ucap Adi.
Ia menambahkan, selama pandemi lalu, pengiriman susu dari warga ke koperasi terbilang drop. Yakni dari 20 ton per harinya menjadi 10 ton per hari.
“Tapi sekarang kasusnya sudah melandai, dan kami bisa memproduksi sampai 12 ton perhari,” pungkasnya. (Bahrul)