Kewirausahaan

Masrukhan Mojokerto Sulap Limbah Bambu Jadi Kerajinan Bernilai Seni dan Ekonomi

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Kecamatan Gedeg Mojokerto kaya akan beragam potensi alam. Satu di antaranya adalah bambu. Dari tangan-tangan kreatif, bambu disulap menjadi beragam kerajinan yang memiliki nilai seni sekaligus nilai ekonomi yang tinggi.

Masrukhan misalnya, warga Desa Ngareskidul, Kecamatan Gedeg sekaligus pemilik R Khan Art Studio itu terusik melihat pepohonan yang rimbun disamping rumahnya.

Dengan keterampilannya Masrukhan pada 2019 mencoba bereksperimen dan merakit kerajinan berbahan dasar limbah bambu. Pada saat itu membuat tumbler atau wadah minuman.

Setelah percobaan tersebut jadi, lalu ia memosting di media sosial (medsos). Ternyata ada yang minat. Tidak tanggung-tanggung, peminatnya merupakan salah satu pimpinan perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi.

“Ternyata ada yang melihat, akhirnya ada interest (minat) dan order (pesan) hingga ratusan saat itu. Sekitar 175 tumbler dengan harga Rp200 ribu sudah dengan gelasnya. Iya, ketika mendapatkan order banyak saya mengajak warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan pesanan,” katanya Sabtu (30/7/2022).

Seiring berjalannya waktu dan pemasanan mulai banyak serta beragam, Masrukhan kemudian mengajak tetangga membantu mengerjakan pesanan yang datang.

Kini, R Khan Art Studio tidak ada mampu membuat tumbler, tapi juga puluhan ragam kerajinan yang diminati pasar. Seperti, cangkir, gelas, dan tas.

Selain limbah bambu, industri kreatif ini juga memanfaatkan limbah industri untuk dijadikan kerjinan. Hasilnya, jadilah beragam replika yang unik. Seperti replika donat, sate, bakso, dan mi.

“Saya buat puluhan item, saya juga memanfaatkan sampah industri. Busa untuk dijadikan replika. Untuk pemesan, banyak dari pemerintah, perusahaan, BUMN, biasanya untuk girf. Seperti kemarin agenda Porprov, pesan tumbler untuk Lomba Catur. Kan Kabupaten Mojokerto menang,” terang Masrukhan.

Produk R Khan Art Studio ini telah dibeli oleh beberapa instansi di Pemkab Kabupaten Mojokerto untuk dijadikan oleh-oleh, bahkan juga merambah berbagai daerah di Indonesia.

“Dalam satu bulan kita tidak bisa mentaksir omzetnya berapa, karena kita membuat berdasarkan order. Ketika dapat order baru buat, paling tidak dalam satu bulan kita ads order 30-an untuk tumbler saja, belum yang lainnya,” jelas Masrukhan.

Selain membuat produk murni berbahan dasar bambu, dia juga menerima pesanan kustom atau sesuai permintaan pembeli.