Mengenal Pasar Klitikan Kediri, Bursa Jual-Beli Onderdil dan Aksesoris Sepeda Tua
KEDIRI, FaktualNews.co – Pasar Klitikan mungkin terdengar aneh di telinga kita. Namun di kalangan komunitas pecinta sepeda tua, pasar Klitikan adalah kesempatan mereka untuk berburu atau mencari onderdil atau aksesoris sepeda tua.
Di area Gedung Olahraga Jayabaya Kota Kediri, disediakan Pasar Klitikan atau bursa jual beli onderdil bekas yang masih bagus dan juga baru, serta berbagai aksesoris sepeda tua.
Pasar Klitikan ini biasanya ada saat ada acara Parade Sepeda Tua atau ada acara temoe kangen para onthelis. Di Pasar Klitikan ini, disediakan berbagai macam onderdil, baik onderdil bekas, onderdil original atau orderdil yang baru.
Selain itu, berbagai macam pernak-pernik aksesoris sepeda tua juga ada. Seperti sadel, tas sepeda, kantong sepeda, lampu, bel, boncengan dan masih banyak lagi.
Salah satu pedagang onderdil dan aksesoris sepeda tua, Mujiono mengatakan, ia selalu hadir dalam acara yang ada kaitannya dengan sepeda tua, untuk berjualan onderdil, dan pernak-pernik sepeda tua.
“Kami selalu mengikuti acara di manapun. Kota-kota di Jawa hampir semua saya ikuti. Saya menjual onderdil bekas yang masih bagus atau masih original,” kata Mujiono, di sela melayani pembeli, Minggu (31/7/2022).
Ia juga berburu ke daerah-daerah untuk mencari onderdil ataupun aksesoris bekas yang masih bagus. Selanjutnya ia jual kembali jika harga cocok.
“sepasang tromol sepeda merek Gazele ini saya dapatkan dari teman sesama penggemar sepeda tua dengan harga tinggi. Makanya sepasang tromol ini saya jual dengan harga Rp 4 juta (depan dan belakang), ” Imbuh Mujiono.
Di Pasar Klitikan para penggemar sepeda tua atau komunitas bisa mencari onderdil atau apapun yang diperlukan. Karena ada banyak sekali onderdil dan aksesoris sepeda yang ditawarkan pedagang.
“Tadi saya kesini untuk melihat-melihat aksesoris sepeda. Alhamdulillah dapat tas aksesoris yang dipasang di bawah garpu sepeda.” Ujar Didik, penggemar sepeda tua.
Adanya Pasar Klitikan ini, juga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat pasca pandemi. Pasalnya selama pandemi kemarin, hampir tidak ada kegiatan yang melibatkan banyak orang karena menyebabkan kerumunan.
