TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Selama pandemi Covid-19 capaian imunisasi anak di Tulungagung tidak bisa mencapai 100 persen. Hal ini disebabkan karena banyak orang tua takut ke posyandu untuk mengimunisasikan anaknya. Maka dalam Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) ini diharapkan bisa mencapai target imunisasi dasar dan lanjutan pada anak, (1/08/2022).
Hal ini disampaikan Kabid Pencegahan dan Penularan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, Didik Eka Sunarya Putra, bahwa pada situasi pandemi Covid-19 lalu, banyak yang takut untuk datang ke posyandu. Bahkan diawal-awal pandemi Covid-19, banyak posyandu yang tutup. Akibatnya, berbagai jenis vaksin imunisasi yang seharusnya mereka sudah dapat sesuai usia kini belum bisa terpenuhi.
“Pada 2019 capaian imunisasi di Tulungagung sudah mencapai 94-95 persen. Sedangkan pada 2020 dan 2021 capaian imunisasi masih berada di 86 persen. Jadi masih ada sekitar 8-9 persen sasaran yang belum mendapatkan imunisasi,” ungkapnya.
Didik mengatakan, maka dari itu pada BIAN ini pihaknya menargetkan ada 55.000 anak usia 9 sampai 59 bulan menjadi sasaran imunisasi di Tulungagung. Hal ini bertujuan untuk mencegah anak terpapar sakit. Maka dari itu mereka akan diberikan vaksin MR atau Measles dan Rubella.
“Selain vaksin MR, dalam momentum BIAN ini kami juga akan mengejar kekurangan dari pada vaksin yang belum bisa didapatkan anak ketika pandemi Covid-19. Yakni seperti, vaksin polio, hepatisis dan lain sebagainya. Makanya nanti jangan heran ketika imunisasi anak mendapatkan multiinjeksi,” tuturnya.
Menurut Didik, imunisasi BIAN di Tulungagung akan mulai dilakukan pada 3 Agustus 2022. Untuk skema yang dilakukan menggunakan basis data pada masing-masing desa dan data dari sekolah. Data tersebut akan dituangkan dalam micro planning untuk pelaksanaan imunisasi.
“Basis BIAN itu bersasarkan desa, jadi ada 271 desa dan kelurahan di Tulungagung. Maka kami targetkan selama 18 hari kedepan imunisasi di Tulungagung bisa mencapai target. 12 hari sisanya akan kami gunakan untuk melakukan sweeping, bagi sasaran yang tidak bisa datang ketika pelayanan imunisasi,” pungkasnya.(Hammam)