Wisata

Pengelola Hotel di Jember Desak Pemkab Kembangkan Potensi Wisata

JEMBER, FaktualNews.co – Jargon Wis Wayahe yang digaungkan Bupati Jember Hendy Siswanto dan Wabup Muhammad Balya Firjaun Barlaman, untuk membawa Kabupaten Jember semakin berkembang dan lebih baik, dinilai pengelola hotel di Jember kurang maksimal.

Meskipun saat ini didukung dengan bisnis perhotelan yang bertumbuh kembang lebih baik, pasca pandemi covid-19. Namun dirasa belum memberikan dampak ekonomi yang baik.

Menurut CEO PT Dafam Hotel Management Andhy Irawan, saat dikonfirmasi disela acara Rebranding Ceremony Meotel Jember by Dafam to Hotel Dafam Fortuna Jember, Selasa (2/8/2022).

Jargon Bupati Jember Wis Wayahe dinilai sudah sangat tepat. Namun jika tidak didorong insan pariwisata bersatu, kata Andhy, berbicara soal perkembangan pariwisata di Jember. Masih belum dirasakan dampak positifnya.

“Saya selalu bilang, Jember wes wayahe itu sangat benar. Masalahnya adalah satu, kalau tali rafia tali sepatu, insan pariwisata harus bersatu. Itu tidak ada di Jember. Kolaborasi tidak ada, jadi sepertinya berjalan sendiri-sendiri. Nah ini yang kita harapkan,” kata Andhy saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.

“Tadi saya juga berdiskusi dengan bupati untuk bagaimana para stakeholder pariwisata ini bersatu dan berkomitmen untuk Pariwisata Jember,” sambungnya.

Dengan belum berdampaknya perkembangan pariwisata di Jember, lanjut Andhy, perkembangan bisnis yang lain, dinilai juga mengalami kondisi yang sama.

“Untuk ukuran terdampak, bukan hanya hotel. Tapi pasti lini bisnis yang lain karena sirkulsi keuangan dan efek domino ekonomi tidak berjalan maksimal. Saya tidak bilang mati, atau kecil, dan lain-lain. Tapi masih banyak potensi untuk memaksimalkan yang bisa digerakkan di Kabupaten Jember,” ulas pria yang juga asli putra daerah Jember itu.

Menurut Andhy, mendorong perkembangan potensi wisata di Jember. Harus memiliki poin utama.

“Kuncinya satu, apalagi abis pandemi. (Dibutuhkan) kolaborasi. Karena tidak ada yang berhasil tanpa adanya kolaborasi,” tegasnya.

“Harapan dari saya, adalah wis wayahe Kota Jember maju. Itu harus didukung oleh semua. Tidak hanya pemkab saja yang jalan. Tapi stakeholder pariwisata yang lain harus berkolaborasi, bergandengan tangan, berkomitmen juga yang paling penting,” tandasnya.

Terpisah menanggapi desakan tersebut, Bupati Jember, Hendy Siswanto menangkap maksud yang dimaksud oleh para pengelola perhotelan di Jember. Sehingga dirinya mengatakan untuk mengawali progres pengembangan wisata dengan pembenahan infrastruktur.

“Tentunya pariwisata beriringan juga dan sejalan. Memang konsep kita kemarin di tahun 2021, kami perbaikan infrastruktur termasuk di pariwisatanya juga. Tapi di dalam pariwisatanya masuk di tahun 2022 ini,” ucap Hendy.

Dipilih pembenahan infrastruktur lebih dulu, lanjut Hendy, menjadi bagian utama untuk daya tarik wisatawan.

“Kemudian dilanjutkan, dengan terbukanya tempat-tempat pariwisata untuk (melancarkan) dilakukan investasi apapun,” ucapnya.

“Kami membuka investasi apapun, termasuk lahan-lahan yang kosong atau gedung-gedung kami yang kosong, bisa untuk dikerjasamakan dengan Pemkab Jember. Tentunya dengan persyaratan termudah. Sehingga kami bisa memaksimalkan aset yang kita miliki daripada kosong aset itu,” imbuhnya.