FaktualNews.co

Korban Pak Haji Cabul di Jember Alami Trauma

Kriminal     Dibaca : 541 kali Penulis:
Korban Pak Haji Cabul di Jember Alami Trauma
ilustrasi

JEMBER, FaktualNews.co – Korban kasus dugaan pencabulan yang dilakukan MY (60) warga Kecamatan Kaliwates, Jember, mengalami trauma.

Lima orang korban dugaan pencabulan yang dilakukan MY, merupakan pelajar yang masih duduk dibangku sekolah dasar.

“Dari pengakuan korban, ada yang mengalami sejak kelas 3 SD, dan sekarang sudah kelas 6. Juga korban lainnya. Total yang saya tahu ada 5 orang, satu perempuan dan 4 laki-laki,” kata Ketua RW setempat Muhammad Muslih, Sabtu (6/8/2022).

Akibat dari kejadian ini, lanjut Muslih, para korban juga mengaku trauma.

Bahkan setiap kali bertemu dengan pelaku, katanya, mereka langsung lari.

“Sangking takutnya, setiap ketemu pelaku itu, atau dipanggil namanya. langsung lari, sangking traumanya,” tuturnya.

Akan tetapi, Muslih menambahkan, ada juga korban yang mampu menghindari tindakan pelaku. Meskipun dengan modus sama, dengan mengiming-imingi sejumlah uang.

“Modusnya juga sama, diiming-imingi HP, diiming-imingi uang, sama ditutup matanya, juga disuruh buka bajunya. Tapi anak ini brontak, dan bilang saya mau pipis pak Haji, kemudian ke bawah. Lihat pintu tidak dikunci, akhirnya kabur anak itu,” tandasnya.

Selain itu diungkapkan Muslih, aksi bejat pelaku tidak hanya dilakukan di rumahnya saja, akan tetapi juga di luar kota.

“Jadi rumahnya (pelaku) kosong. Dari pengakuan korban, mereka dibawa ke lantai dua dengan mata tertutup. Lalu pusaran perut milik korban dioles-oles dengan kemaluan pelaku, hingga keluar cairan,” kata Muslih.

Sehingga aksi dugaan pelecehaan seksual, kata Muslih, nyaris tidak diketahui orang tua korban.

“Apalagi dia ini (pelaku), termasuk orang yang dituakan di lingkungan sekitar. Makanya juga dipanggil Pak Haji,” ucapnya.

Namun setelah beredar kabar kasus ini, lanjutnya, satu persatu orang tua korban melakukan pendekatan kepada anak-anaknya.

“Baru kemarin orang tua korban mengetahui, setelah tahu, mereka awalnya mau melakukan aksi dan tindakan sendiri. Tapi saya cegah, supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” katanya.

Dari pengakuan salah satu orang tua korban, Muslih menambahkan, korban juga ada yang sering diajak keluar kota.

“Karena ada hubungan baik, juga ada yang sering diajak keluar kota ke Surabaya. Ternyata dari pengakuan korban, ada yang diperlakukan gitu juga (dicabuli) dengan cara yang sama. Itu di rumah anak kandungnya,” kata Muslih.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul