BLITAR, FaktualNews.co – Berawal dari mencoba-coba Mohamad Nursalim (28) warga Desa Suberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, berhasil menciptakan inovasi baru rokok terbuat dari bahan daun talas.
Selain bebas nikotin, rokok alami ini tak jauh berbeda dengan rokok buatan pabrik. Namun bedanya jika merokok daun talas ini terasa seperti harum.
Muhamad Nursalim pembuat rokok daun talas mengatakan, menekuni dan membuat rokok dari daun talas ini, sekitar awal pandemi atau dua tahun yang lalu.
Inovasi itu, timbul saat susah mencari pekerjaan akibat pandemi. Agar bisa mendapatkan rupiah, dia melihat inovasi di medsos yang bisa mendapatkan uang hanya mencari bahan di sekitar rumah. Saat melihat di medsos, dia melihat daun talas digunakan tembakau lalu dia mencoba, ternyata berhasil.
“Awalnya ya bingung pekerjaan, karena susah mencari pekerjaan saya lihat lihat di medsos, dan dari situlah saya tau bawa sekitar kita banyak bahan yang bisa mempunyai harga jual yang tinggi,” kata Nursalim Rabu (10/8/2022).
Dia menambahkan, setelah berhasil membuat tembakau dan rokok daun talas. Nursalim membagikan ke tetangganya agar semua perokok bisa merasakan.
Saat warga mau mencobanya, lalu ada yang bilang kalau rokok buatanya sangat berdeda dengan rokok pabrikan. Warga mengatakan rasa lebih harum dan tidak kalah dari pabriakan.
Kemudian Nursalim membuat lebih banyak dan di pasarkan di sekitar rumahnya. Namun karena semua bisa merasakan enak, sehingga saat ini permintaan banyak.
“Rokok ini tanpa cukai, karena tidak dihasilkan dari tembakau, rokok ini murni dari daun talas,” imbuhnya
Nursalim menjelaskan, banyak pesanan dari luar Blitar, seperti Malang, Tulungagun, Kediri bahkan luar pulau.
“Harganya sangat terjangkau, hanya dikisaran Rp 5 ribu sampai Rp10 ribu. Harga itu menyusuaikan dengan keadaan sekarang, pasalnya rokok pabrikan juga mahal,” jelasnya.
Dikatakan, saat ini banyak warga sekitar yang menanam daun talas tersebut. Karena kebutuhan daun talas untuk pembuatan tembakau dan rokok juga mulai minim.
“Awalnya banyak di jumpai, namun karena kebutuhan setiap hari banyak, maka daun talasnya sekarang di budidayakan,” katanya.
Dia berharap, usahanya bisa dikenal orang banyak, dan bisa memberikan inovasi kepada pemuda yang belum mempunyai pekerjaan bisa manfaatkan tanaman di sekitarnya.
“Sehingga bisa dijadikan inovasi dan menghasilkan uang tanpa merantau,” pungkasnya.