SIDOARJO, FaktualNews.co – Karena saling serang, Satuan Reserse Kriminal Polresta Sidoarjo, meringkus dua belas pemuda dari dua perguruan silat.
Kapolresta Sidoarjo KombesPol Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan, bentrokan antar perguruan silat itu bermula pada Minggu (7/8/2022) malam. ANF (17), warga Candi, dikeroyok oleh beberapa pemuda yang diduga dari sebuah perguruan silat, saat hendak menutup warung angkringannya di Jalan Raya Ponti.
“Ada sepuluh sepeda motor berboncengan. ANF ini dianggap salah satu anggota poerguruan silat yang berbeda dari para pemuda tersebut. Hal ini dilihat dari kaus yang dipakainya dan langsung dikeroyok. Ada yang menggunakan tangan kosong, ruyung, dan bambu,” kata Kusumo, Kamis (11/8/2022).
Akibat pengeroyokan itu, ANF menderita luka di pelipis kanan, lengan tangan kanan, dan punggung. Usai pengeroyokan itu, teman ANF mendengar dan melakukan penyisiran mencari anggota dari kelompok diduga dari perguruan para pemuda tersebut.
“Saat berada di kawasan museum MPU Tantular, kelompok ini melihat kelompok yang mengeroyok ANF berada di sebuah warung kopi sehingga langsung dilakukan pembalasan,” terangnya.
Korban yang dikeroyok di kawasan museum Mpu Tantular itu adalah FAP, (16) warga Candi, Sidoarjo dan FDS (16) warga Sukodono, Sidoarjo. Kedua pemuda itu ada yang menderita luka di bagian wajah dan robek pada kaki kiri akibat senjata tajam dan satunya pingsang.
“Ada delapan pemuda yang kami amankan di lokasi kedua dan empat pemuda kami amankan di lokasi pertama. Semuanya kami tetapkan sebagai tersangka, dan empat di antaranya adalah masih di bawah umur. Motifnya adalah akibat perseteruan antar perguruan silat,” lanjutnya.
Atas perbuatan yang dilakukan para pemuda dari kelompok perguruan silat tersebut. Menurut Kapolresta Sidoarjo, pihaknya akan memanggil masing-masing perguruan silat, pihak sekolah, orang tua hingga RT/RW tempat tinggal semua yang terlibat.