JEMBER, FaktualNews.co – Tim Kalong Satreskrim Polres Jember masih memburu pelaku teror perusakan dan pembakaran di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.
Dari pengembangan proses penyelidikan, polisi juga mengidentifikasi dari laporan warga Banyuwangi soal dugaan tindakan penganiayaan yang dilakukan Warga Desa Mulyorejo.
Sehingga menyebabkan adanya aksi balasan dari Warga Banyuwangi, dengan terjadinya tindakan pembakaran dan perusakan di Desa Mulyorejo itu.
Ada 5 pelaku terkait kasus penganiayaan yang saat ini diburu polisi. Bahkan, perburuan pelaku ini, polisi sampai harus keluar Pulau Jawa.
“Kami masih terus melakukan penyelidikan kasus di Desa Mulyorejo itu. Dari penyelidikan, kami juga menerima laporan dari warga Banyuwangi. Sehingga terjadi kasus di Silo itu. Ada 5 pelaku yang kami buru sampai keluar pulau,” kata Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Dika Hardiyan Wiratama saat dikonfirmasi melalui sambungan ponselnya, Jumat (12/8/2022).
Terkait proses perburuan pelaku, kata Dika, dilakukan setelah polisi mendapatkan keterangan tambahan dari tersangka yang sudah diamankan polisi.
“Untuk tersangka saat ini masih tetap ada 9 orang, tapi nantinya tidak menutup kemungkinan ada tambahan tersangka baru. Sehingga untuk proses perburuan tersangka lain masih kita lakukan,” tegasnya.
“Untuk yang kasus penganiayaan, sehingga menyebabkan adanya konflik. Juga kita buru pelakunya itu,” sambungnya.
Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo mengatakan, selain kasus perusakan dan pembakaran rumah, juga diduga ada kasus premanisme yang dilakukan, yakni dengan meminta pungutan kepada para petani kopi asal Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.
“Untuk perkembangan (kasus), kami masih melakukan proses penyelidikan kita juga lengkapi alat buktinya. Dari 9 orang yang kami lakukan penahanan, Sementara penyidik juga masih ada di lapangan untuk memburu pelaku lain, yang saat ini masih dilakukan pengejaran,” kata Hery.