JEMBER, FaktualNews.co – Misyanto (45), warga Dusun Pasar Alas, Desa Garahan, Kecamatan Silo, Jember yang tega menggorok leher ibu kandungnya sendiri diduga mengalami depresi. Karena diceraikan istrinya sebulan lalu.
Selain itu menurut tetangga pelaku, Muhliseh (47) , Misyanto juga mengamalkan ilmu dan sering tirakat.
“Pelaku ini kayak orang linglung stres gitu. Kabar yang beredar di warga itu, pelaku ini sering tirakat (menerapkan ilmu tertentu). Selain itu, sebulan belakangan tampak depresi setelah dicerai dan ditinggalkan istri dan anaknya,” kata perempuan yang akrab disapa mbak Lis, Senin (15/8/2022).
Ditanya alasan pelaku dicerai istrinya, lanjut Mbak Lis, diduga karena faktor ekonomi.
“Pelaku itu kerjanya serabutan, dulu pernah kerja di Bali. Tapi mungkin karena Pandemi Covid-19 pulang ke Jember. Dicerai itu mungkin karena faktor ekonomi. Istrinya ini adalah tetangga dekat pelaku dan korban. Rumahnya di depan tapi agak masuk di gang,” ulasnya.
Lanjut Mbak Lis, istri dan pelaku sebelumnya tinggal satu rumah dan merawat ibunya yang menjadi korban digorok.
“Sebelumnya tinggal dengan istri dan anaknya, juga bersama korban (ibu kandung pelaku). Anaknya satu kayaknya sudah besar,” katanya.
Namun demikian, ia menambahkan, pelaku ataupun korban dikenal keluarga yang tertutup.
“Tapi memang dengan warga tertutup orangnya. Tapi ya sehari-hari seperti pada umumnya. Sering nyapa dan ngakrabi. Tapi sejak sebulan belakangan ini berubah,” ujarnya.
Terkait motif pelaku anak menggorok ibu kandung, polisi masih melakukan proses penyelidikan. Pelaku saat ini sudah diamankan di Mapolsek Silo.
“Kami masih dalami motif pelaku. Masih proses penyelidikan. Mohon waktu nanti akan disampaikan dan gelar perkara,” kata Kapolsek Silo AKP Suhartanto.
Saat ini korban yang diketahui bernama Sadima (65) masih menjalani masa obersvasi di IGD RSD dr. Soebandi, Jember, setelah menjalani serangkaian operasi.
Disclaimer: redaksi FaktualNews.co tidak menyarankan tindakan seperti ini, jika mengalami gangguan atau depresi disarankan untuk konsultasi ke pihak dokter.