MOJOKERTO, FaktualNews.co – Pengerjaan rehab facade gedung Sekertariat Daerah Pemerintah Kota Mojokerto yang menelan anggaran Rp 1,5 miliar diduga dikerjakan asal-asalan.
Pasalnya, di tengah-tengah proses pengerjaan proyek yang dikerjakan oleh CV Ade Saputra asal Sidoarjo itu sudah ada pilar yang ambruk. Padahal, pada Selasa (16/8/2022) lalu sudah berdiri.
Diduga, ambruknya pilar yang memiliki tinggi sekitar empat meter itu disebabkan konstruksi bangunan yang buruk. Muncul pula dugaan, pengerjaan pilar tidak sesuai spek.
Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mojokerto, Agus Wahjudi Utomo pun murka mendengar kabar pilar proyek tersebut ambruk. Ia pun lansung mendatangi ke lokasi.
Dilokasi, Agus mengambil contoh adukan semen yang mengering dari sejumlah batu-bata yang ambruk itu untuk melihat kualitasnya.Ia menduga campuran material semen dan pasirnya tidak mengikuti aturan, sangat terlihat sekali adukannya kebanyakan pasir. Sehingga ketika ia meremasnya mudah sekali untuk dihancurkan.
“Wong adukan semen digengam aja hancur jelas kualitasnya amburadul. Ini ya bahasa kasarnya di masyarakat satu sak semen dicampur pasir satu pikup,” katanya, Rabu (18/8/2022).
Bahkan, nampak batu-batu tempal di pilar yang lain juga sudah ada yang mengulapas. Padahal proyek rehabiltasi itu baru dikerjakan pada 3 Juni lalu dan harus selesai sesuai kontrak pada 31 Oktober 2022 mandatang.
Selain itu, politisi partai Golkar itu juga melihat pilar yang dibangun tanpa ada besi penyangga dan tidak memperhatikan safety pekerja. Sehingga, ia merekomendasi perbaikan secara menyeluruh. Tujuannya membuat rekanan jera akibat pengerjaan tak serius dalam mengerjakan proyek yang dibiayani uang negara miliaran rupiah tersebut.
“Jangan asal dikerjakan, kedepan kualitas proyek harus diutamakan jangan asal saja. Proyek miliaran rupiah kok jadinya begitu dibuat mainan. Beruntung tidak ada korban jiwa,” tandasnya.