Ekonomi

Gubernur Jatim Launching Bus Trans Jatim, Penumpang Hanya Perlu Bayar Rp 2.500

SIDOARJO, FaktualNews.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melaunching operasional Bus Trans Jatim, rute Surabaya Raya yakni Sidoarjo, Surabaya dan Gresik di Terminal Porong, Sidoarjo, Jumat (19/8/2022).

Operasional Bus Trans Jatim tersebut, pemerintah menyediakan sedikitnya 22 Bus medium. 20 Bus beroperasi dan dua Bus cadangan. Selain itu, pemerintah juga menyedikan 32 halte. Masing-masing, 15 halte dari rute Sidoarjo, Surabaya dan Gresik. Sedangkan dari Gresik, Surabaya dan Sidoarjo, ada 17 halte.

Rute Trans Jatim sendiri dimulai dari terminal porong, terminal pasar larangan kemudian masuk tol sidoarjo, terminal Purabaya, masuk tol Romokalisari lalu masuk Gresik di terminal Bunder.

Sementara untuk biaya, penumpang pelajar dan santri dikenakan Rp 2.500. Sedangkan untuk masyarakat umum, hanya Rp 5000. “Masyarakat bisa menikmati layanan Bus trans Jatim secara gratis selama seminggu sejak diluncurkan,” kata Nyono, Kadishub Jatim.

Kepala Dinas Perhubungan Jatim, Nyono juga berharap dengan di launchingnya Bus Trans Jatim ini dapat mengurangi kemacetan dan mengurangi angka kecelakaan yang sangat memprihatinkan.

“Kami pilih Bus medium ini agar tidak menambah kemacetan di jalan raya,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan jika transportasi publik sangat dibutuhkan untuk wilayah Surabaya Raya ini. Dimana jumlah penduduk yang semakin bertambah, tetapi ruas jalan tidak bertambah.

“Pasti ada kemacetan,” kata Khofifah.

Keberadaan Bus Trans Jatim, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga berharap, dengan adanya fasilitas umum ini akan mengurangi kemacetan di jalan dan mengurangi angka kecelakaan akibat padatnya kendaraan pribadi.

“Harapan kita adalah untuk mengurangi kemacetan, mengurangi kecelakaan lalu lintas, mengurangi gas emisi buang dan bisa memberikan penguatan pelayanan publik bagi masyarakat,” jelasnya.

Lebih lanjut Gubernur Khofifah menjelaskan, Bus TransJatim ini diharapkan akan semakin meningkatkan koneksitas kekuatan ekonomi di wilayah Ring 1, yakni tiga daerah tersebut.

“Kekuatan ekonomi di Ring 1 Jawa Timur, ini diharapkan akan bisa membangun percepatan pertumbuhan yang lebih inklusif lagi,” pungkasnya.