FaktualNews.co

Ini Penjelasan DPUPR Terkait Pilar Gedung Sekda Kota Mojokerto Ambrol

Peristiwa     Dibaca : 548 kali Penulis:
Ini Penjelasan DPUPR Terkait Pilar Gedung Sekda Kota Mojokerto Ambrol
Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mojokerto, Agus Wahjudi Utomo mengecek kondisi semen dan batu batu yang ambruk di proyek rehab facade gedung Sekertariat Daerah Pemerintah Kota Mojokerto. 

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Mojokerto menepis pengerjaan rehab facade gedung Sekertariat Daerah (Sekda) Kota Mojokerto dikerjakan asal-asalan.

Penataan Prasarana Lingkungan DPUPR Kota Mojokerto, Yustian Suhandinata mengatakan, jika proyek yang menelan anggaran Rp 1,5 miliar itu sudah sesuai spek. Namun, ia mengakui ambruknya salah satu pilar karena metode pemasangannya salah.

”Itu hanya pemasangan yang salah bukan karena speknya yang tak sesuai, seharusnya pemasangan batu batanya setelah satu meter kering baru dipasang bukan dua meter diteruskan terus,” katanya, Jumat (19/8/2022).

Ia menjelaskan, sebelumnya pihak CV Ade Saputra selaku pelaksana proyek sudah diperingatkan oleh pengawas agar pengerjaanya harus bertahap dan tidak terburu-buru.

”Sudah diperingatkan oleh pengawas, jadi kata pengawas biarkan kering baru dipasang satu meter. Lah kerena ingin cepat selesai dipasang langsung dua meter, itulah yang menyebabkan ambruk,” jelasnya.

Sebelumnya, salah satu pilar gedung Sekertariat Daerah Pemerintah Kota Mojokerto tiba-tiba ambrol pada Kamis (18/8/2022) pagi. Padahal, proyek rehab facade gedung tersebut menelan anggaran Rp 1,5 miliar belum rampung atau masih dalam proses pengerjaan.

Bahkan saat ambrol, material pilar setengah jadi setinggi kurang lebih 4 meter ini hampir menimpa mobil milik anggota dewan yang terparkir, beruntung tidak ada pekerja yang tertimpa material proyek.

Nampak batu-batu tempal di pilar yang lain juga sudah ada yang mengulapas. Padahal proyek rehabiltasi itu baru dikerjakan pada 3 Juni lalu dan harus selesai sesuai kontrak pada 31 Oktober 2022 mandatang.

Ambruknya pilar tersebut mendapat sorotan dari Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mojokerto, Agus Wahjudi Utomo. Ia meminta rekanan serius dalam mengerjakan proyek yang dibiayani uang negara miliaran rupiah tersebut.

“Jangan asal dikerjakan, ke depan kualitas proyek harus diutamakan jangan asal saja. Proyek miliaran rupiah kok jadinya begitu dibuat mainan. Beruntung tidak ada korban jiwa,” tandasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Aris