FaktualNews.co

Ekonomi Belum Sepenuhnya Pulih, Industri Wedding Harus Menyesuaikan Harga

Event     Dibaca : 557 kali Penulis:
Ekonomi Belum Sepenuhnya Pulih, Industri Wedding Harus Menyesuaikan Harga
FaktualNews/Moh Muajijin/
Ket foto: Acara Wedding Expo Kediri (WEK) 2022.

KEDIRI, FaktualNews.co – Industri wedding atau pernikahan secara perlahan mulai bangkit, seiring terus melandainya kasus Covid 19. Dimana, saat pandemi kemarin, sektor wedding nyaris mati suri, akibat larangan menggelar pesta pernikahan.

Namun saat ini masyarakat sudah mulai diperbolehkan menggelar pernikahan dengan resepsi berkapasitas lebih besar. Hal ini tentu membawa dampak positif bagi para vendor pernikahan baik dari dekorasi, wedding organizer, rias, foto, katering, video dan hantaran pernikahan.

Stage Manager Wedding Expo Kediri (WEK) 2022, yang juga salah satu pemilik vendor wedding Dessy Novita mengatakan, pihaknya menyambut gembira diperbolehkannya warga menggelar pesta pernikahan. Tentunya dengan selalu menerapkan protokol kesehatan.

“Alhamdulillah, saat ini jumlah tamu rata-rata sudah mulai banyak jika dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini dikarenakan karena sebelumnya hanya ada sekitar 250 hingga 300 tamu. Sedangkan, untuk saat ini mulai lebih banyak bisa sekitar 1000 sampai 1500 tamu,” kata Dessy Novita.

Dessy menambahkan, salah satu tanda sektor industri wedding mulai pulih tersebut, bisa dilihat dari kegiatan Wedding Expo Kediri (WEK) 2022. Dimana, dalam waktu satu hari para vendor bisa mendapatkan hampir 50 klien.

Selain itu, para peserta sendiri juga terlihat lebih banyak dari perhelatan terakhir. Walaupun secara perlahan pulih, tetap menjadi tantangan bagi industri wedding yang tetap ada.

“Dengan ekonomi masyarakat secara umum belum pulih, para vendor wedding pun harus berani dalam menyesuaikan harga,” bebernya.

Bahkan, kata dia, memang banting harga karena perekonomian masyarakat pada umumnya belum kembali 100  persen. Ini setelah daya beli masyarakat belum sampai normal sehingga harga-harga tidak dapat ditinggikan termasuk harga jasa yang juga tidak bisa tinggi.

Oleh karena itu, Dessy menjelaskan, sejauh ini belum memikirkan hal tersebut karena masih fokus dalam harga promo. Meski profitnya tidak tinggi, yang terpenting adalah perputaran ekonomi harus tetap ada.

“Bulan Juli lalu menjadi masa panen bagi vendor wedding karena hampir setiap hari ada pernikahan. Itu juga merupakan hari yang baik untuk menikah di bulan besar kecuali hari lebaran Idul Adha kemarin.” tutup Dessy.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Mufid