Pendidikan

Lestarikan Mainan Tradisional, Ratusan Siswa di Kediri Ikuti Lomba Balap Bakiak

KEDIRI, FaktualNews.co – Untuk melestarikan permainan tradisional, ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) se Kabupaten Kediri, mengikuti perlombaan tradisional,yang digelar Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Selasa (23/8/2022).

Selain untuk melestarikan permainan tradisional warisan leluhur. Perlombaan tersebut juga untuk mencari bakat bibit atlet olahraga tradisional, yang digelar di lapangan Desa Paron Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri, selama dua hari Selasa-Rabu (23-24/8/2022).

Kepala Seksi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kediri, Tri Setyo Nugroho, mengatakan, bahwa kegiatan perlombaan olahraga tradisional ini, selain untuk menghidupkan kembali olahraga tradisional, juga untuk menjaring atlet untuk dikirim ke Provinsi Jawa Timur.

“Jadi perlombaan tradisional ini, selain untuk melestarikan permainan tradisional, juga untuk mencari bibit-bibit muda atlet olahraga tradisional,” jelas Tri Setyo Nugroho Selasa (23/8/2022).

Tri Setyo menambahkan, antusiasme para pelajar SMP ternyata sangat luar biasa. Di tengah zaman modern dan juga maraknya penggunaan gadget, ternyata masih banyak anak-anak pelajar yang tertarik mengikuti permainan tradisional.

“Alhamdulillah, antusias para peserta luar biasa, kami benar-benar tidak menyangka. Di tengah era modern yang serba canggih, ternyata masih ada anak-anak yang tertarik mengikuti lomba tradisional ini,” imbuh Tri Setyo Nugroho.

Salah satu peserta Darius Lewis mengaku,
untuk mengikuti lomba ini, ia bersama timnya harus berlatih fisik dan kekompakan selama satu minggu. Selain itu juga berlatih fisik dan kekompakan tim.

“Dalam perlombaan tadi yang paling sulit menyeimbangkan gerakan dan tubuh, ketika salah satu kaki lepas dari terompah. Jadi kita harus menjaga kekompakan tim saat berlomba,” tutup Darius Lewis.

Terompah panjang adalah permainan olahraga tradisional yang mengunakan kayu panjang dengan ukuran tertentu sebagai alat mengadu kecepatan dengan menempuh jarak yang telah ditentukan.

Permainan ini dilakukan oleh tiga atau lima orang dalam sepasang terompah. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini anak-anak tetap mengenal permainan tradisional di tengah kemajuan teknologi seperti saat ini.