FaktualNews.co

Cakap dan Aman Transaksi Digital

Teknologi     Dibaca : 1168 kali Penulis:
Cakap dan Aman Transaksi Digital
Youtube AMSI
Guru besar ilmu komputer sain Universitas Sampoerna, Prof. Ir. Teddy Mantoro dalam worskhop secara zoom bertema Literasi Keamanan Digital Perbankan, Peduli Lindungi Data Pribadi, yang digelar AMSI bekerjasama dengan Bank BNI.

FaktualNews.co – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menggandeng Bank BNI menggelar workshop dengan tema “Literasi Keamanan Digital Perbankan, Peduli Lindungi Data Pribadi” untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait literasi digital, keamanan data pribadi dan keamanan data digital banking.

Hal itu, mengingat Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat rawan dari ancaman kejahatan siber, terlebih di dunia perbankan. Dalam workshop Literasi Keamanan Digital Perbankan, guru besar ilmu komputer sains Universitas Sampoerna, Prof. Ir. Teddy Mantoro, MSc, PhD, SMIEEE, menyampaikan bahwa tercatat oleh BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) lebih dari 1,6 miliar anomali trafik atau serangan selama kurun waktu 2021. Dimana jumlah serangan tersebut 3 kali lipat lebih besar dibanding tahun 2020 lalu.

Sementara itu, jika berbicara terhadap kejahatan phising yang merupakan upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan, menurut laporan knowbe4 pada tahun 2020, sekitar 31% karyawan perbankan gagal lulus tes keamanan phising dasar.

“Dari sisi karyawan sendiri 31,4 persen, ini bahkan untuk bicara keamanan saja, itu rendah, perlu ditingkatkan dari sisi perbankan dan user” sebut Prof Teddy dikutip melalui kanal Youtube AMSI, Sabtu (20/8/2022).

Menurut Prof Teddy, yang paling bertanggung jawab jika terjadi kebocoran data adalah pihak perbankan.

“Kalau terjadi kebocoran data, menurut saya orang yang paling bertanggung jawab di depan, tidak lain dan tidak bukan ya perbankannya,” ucap Prof Teddy.

Selain itu, Prof Teddy yang juga menjadi Ketua Indonesia Neural Network Society (IdNNS) ini menyarankan langkah-langkah yang wajib diperhatikan untuk melindungi data pribadi perbankan.

“Saran untuk perlindungan data secara personal, antara lain jauhi gawai saat emosi, pakai sumber internet sendiri, jaga informasi pribadi, hati-hati saat memposting, gunakan password yang berbeda untuk setiap platform, pilih password paling kuat, safe browsing, belanja online di platform terpercaya, privacy setting on, hati-hati saat meeting online atau webcam dengan orang asing,” ujarnya.


Saran Perlindungan Data Digital

Berikut ini Saran-saran untuk perlindungan data saat mengakses internet yang telah tim Redaksi FaktualNews.co rangkum:

1. Jauhi Gawai Saat Emosi
Salah satu modus penipuan secara online yakni dengan memanfaatkan emosi korban. Penipuan online sering memanfaatkan perasaan calon korban, seperti rasa penasaran, serakah atau takut, supaya mau mengikuti keinginan mereka.

2. Pakai Sumber Internet Sendiri
Berhati-hati saat menggunakan Wi-Fi di tempat umum yang bisa diakses secara gratis. Jaringan Wi-Fi ini bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk mencuri data pribadi. Hindari menggunakan jaringan Wi-Fi yang berpotensi meminta username, password, dan informasi pribadi lainnya.

3. Jaga Informasi Pribadi
Jangan asal memberikan data pribadi di situs yang tidak tepercaya. Periksa kembali alamat (domain) situs, contohnya untuk situs pemerintahan menggunakan domain .go.id

4. Hati-hati Saat Memposting
Hindari terlalu mengumbar informasi dan kehidupan pribadi di sosial media. Sebab, informasi tersebut bisa digunakan oleh peretas sebagai gambaran tentang target untuk kemudian menentukan metode serangan digital yang akan mereka lakukan.

5. Gunakan Password yang Berbeda untuk Setiap Platform
Jangan memakai password yang sama untuk semua akun. Karena jika seseorang menemukan kata sandi pada satu akun Anda, maka akun-akun Anda lainnya akan terancam.

6. Gunakan Safe Browsing
Browser dalam safe mode atau inconigto akan mematikan perekaman data ketika browsing. Dalam mode ini, browser tidak akan merekam alamat situs dan laman yang telah dikunjungi, data pribadi, seperti nama pengguna untuk login, password, juga cache dan cookies dari situs web.

7. Belanja Online di Platform Terpercaya
Sebisa mungkin gunakan marketplace terpercaya untuk berbelanja online. Hindari membagikan foto selfie dan KTP, kartu ATM, kartu kredit, kode OTP saat transaksi belanja secara online pada platform yang tidak dikenal.

8. Pilih Password yang Kuat
Password atau kata sandi adalah hal yang paling penting dalam akses login. Oleh karena itu, gunakanlah kata sandi yang sulit untuk ditebak. Hindari penggunaan kata sandi menggunakan tanggal lahir ataupun nama.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Tim Redaksi FN