Sepekan Kebakaran di TPA Pakusari Jember Akhirnya Padam, Wabup Evaluasi Lambatnya Pemadaman
JEMBER, FaktualNews.co – Setelah sepekan kebakaran di zona lima Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pakusari, Jember, yang kemudian meluas ke lahan dan tumpukan sampah di zona empat, seluas sekitar 2,3 hektare, akhirnya berhasil dipadamkan.
Diketahui lima truk damkar dibantu dua tangki air dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup) dan Dinas PU Cipta Karya, juga dikerahkan untuk memadamkan kobaran api.
Terkait penanganan kebakaran hingga padam, Wakil Bupati (Wabup) Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman turun langsung ke lokasi dan melakukan evaluasi terkait proses pemadaman api.
Wabup yang akrab disapa Gus Firjaun ini mengakui lamanya pemadaman api, karena kurangnya koordinasi antar-OPD.
“Alhamdulillah berkat kerjasama semua OPD yang punya (mobil) tangki air. Alhamdulillah kebakaran sudah bisa teratasi dan berlangsung 7 hari. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi. Terkait lamanya penanganan selama kurun waktu seminggu. Mungkin karena yang pertama, titik api ada di dalam tumpukan sampah,” kata Gus Firjaun di sela peninjauan di TPA Pakusari, Kamis (25/8/2022) sore.
“Ditambah peralatan kita terbatas. Kita gak punya alat untuk memasukan selang ke dalam tumpukan sampah. Susah untuk menjangkau titik api di dalam tumpukan sampah. Sehingga untuk sarana ini nanti kita upayakan untuk lebih dilengkapi lagi,” sambungnya.
Selain itu, lanjut Gua Firjaun, terkait faktor cuaca kemarau dan hembusan kencang angin. Juga menyebabkan kobaran api cepat besar dan meluas.
“Namun demikian, kita juga akui truk damkar juga mengalami kendala. Menurut kami karena terlalu berat untuk bekerja. Juga kita akui terkait koordinasi antar OPD kita terlambat. Ini jadi evaluasi kita,” katanya.
Terkait lambatnya koordinasi antar OPD, kata Pria yang juga pengasuh Ponpes Ashidiqqi Putra itu, karena pihaknya tidak mengira jika kebakaran di TPA Pakusari bisa membesar dengan cepat.
“Sehingga langkah evaluasi kita, juga langkah antisipasi. Nantinya ada penambahan sarana di lokasi TPA ini, dengan mengadakan pipa hidran. Sehingga saat terjadi kebakaran bisa segera cepat tertangani dan segera dilakukan penyemprotan,” ucapnya.
“Kita akui kesulitan mencari air di lokasi kebakaran juga menyulitkan proses pemadaman api. Jadi (jika ada pipa hidran) api tidak sampai meluas,” sambungnya.
Pihaknya juga menghimbau agar para pemulung untuk tidak merokok atau berhati-hati saat membuang puntung rokok.
“Karena bahaya puntung rokok bisa menyebabkan kebakaran,” katanya.
Terpisah, Kepala DLH Jember Sugiyarto menjelaskan soal pipa hidran akan disiapkan di lokasi TPA Pakusari.
“Untuk Pipa hidran nanti kita siapkan satu titik (untuk pusat air dari aliran artesis), yang nantinya kita alirkan ke seluruh zona lokasi sampah di TPA Pakusari. Ada 5 zona tempat penumpukan sampah di TPA Pakusari ini,” kata Sugiyarto.
“Untuk pipa hidran ini nanti kita juga optimalkan agar bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar. Sehingga pemanfaatannya juga bisa membantu masyarakat sekitar di hari-hari biasa,” katanya.
Dipasangnya pipa hidran itu, lanjutnya, sesuai dengan hasil koordinasi dan evaluasi terkait penanganan kebakaran di TPA Pakusari.
“Pipa hidran kami nilai bermanfaat, sehingga jika terjadi kebakaran. Secepat mungkin bisa kita atasi jadi tidak sampai meluas. Karena kita akui kesulitan pemadaman api kemarin, juga karena kesulitan air. Jadi saat ada kebakaran tidak cepat tertangani,” ujarnya.