MOJOKERTO, FaktualNews.co – Dinas Pemuda, Olahrga, Kebudayaan, dan Pariwasata (Disparpora) Kabupaten Mojokerto sukses menggelar even Majafest 202 yang digelar di kawasan wisata Kecamatan Trawas 23-27 Agustus 2022 lalu.
Even ini bertujuan membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Mojokerto pasca pandami Covid-19. Dinana, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak perubahan di sektor pariwisata.
Perubahan terjadi untuk pasar, destinasi, hingga minat wisatawan. Segmen wisatawan mengalami perubahan baik dari kuantitas maupun dari segmen atau kualitasnya.
Kepala Disparpora Kabupaten Mojokerto Norman Handhito mengklaim, even ini sukses menbawa dampak terhadap sektor pariwisata. Namun, ia belum bisa memaparkan besaran prosentase dampak tersebut.
“Saya berpikir selama lima hari itu menjadi daya tarik. Saya bertemu dengan orang-orang bukan hanya orang lama, ada orang Surabaya, Gedeg, ada orang-orang Kecamatan lain yang datang kesitu. Secara pariwisata, saya berfikir, diakui atau tidak itu berdampak, seberapa persen, saya belum menghitung,” Senin (29/8/2022).
Di sektor ekonomi pun demikian. Ia belum bisa memaparkan nilai transaksi perputaran uang bagi para pelaku ekonomi kreatif dan wisata sekitar dampak dari even Majafest.
Norman menjelaskan, pihaknya akan meminta bantuan kepada Bank Jatim dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto untuk menghitung nilai perputaran tranksaksinya.
“Yang kedua secara ekonomi, saya juga belum menghitung. Hotel-hotel yang terdampak betul terkait Majafest itu ada berapa dan berapa nilai transaksinya. Nilai transaksi yang ada di tenda-tenda itu juga belum menghitung. Kita butuh bantuan dari rekan-rekan bank jatim dan Disperindag,” jelasnya.
Di Kecamatan Trawas tidak ada tempat yang cocok agar acara dapat dijadikan disatu tempat. Sehingga even ini harus dibagi di dua lokasi, lapangan Kecamatan Trawas untuk stand ekonomi kratif dan lapangan Paseban Agung untuk panggung hiburan.
Norman mengakui, dengan memisah dua hal tersebut terdapat sisi plus (tambah) dan minusnya (kurang).
“Plus-minusnya ada, plusnya merata. Saya tidak bisa membayangkan kalau semuanya tumpek blek di lapangan Paseban. kalau seadainya dilapangan trawas juga tidak ada hiburan,” ungkapnya.
Meski demikian, ia tidak bisa menjamin semua pedagang atau pelaku ekonomi kreatif produknya ludes terjual. Karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto melalui Disporpora hanya bisa memfasiltasi dengan even.
“Ramai tidaknya pedagang itu terkait daya saing masing-masing produk. Kami sudah memfsilitasi, Jika memang kurang beruntung disitu yan mudah-mudah beruntung di majafest 2023,” imbuh Norman.
Berkat even ini, Kabupaten Mojokerto memiliki buku Chanting atau katalog motif batik khas Mojokerto yang dikenakan ratusan pejabat Pemkab Mojokerto saat Fashion Show dalam Majafest 2022.
Pada momen itulah kekayaan motif batik khas Kabupaten Mojokerto benar-benar terlihat. Ratusan motif batik itu terinspirasi berbagai peninggalan Kerajaan Majapahit dan kekayaan alam Kabupaten Mojokerto.
buku Chanting itu dicetak 100 pcs. Lalu diberikan kepada Forkopimda, seluruh Kepala OPD dan Designer dari Suarabaya.