JAKARTA, FaktualNews.co – Surat permintaan maaf oleh Irjen Ferdy Sambo beredar di media sosial, sesaat sebelum menjalani sidang kode pelanggaran etik, Jumat (26/8/20220) lalu. Surat juga ditempeli meterai dan ditandatangani Ferdy Sambo.
Rupanya tulisan tangan dan tandatangan Ferdy Sambo jadi perhatian warganet.
Lantas bagaimana analisis seorang Grafolog terkait tulisan tangan dan tandatangan Ferdy Sambo?
Dari tulisan tangan Ferdy Sambo itu, Tessa Sugito, seorang Grafolog atau ahli membaca tulisan tangan, menilai Ferdy Sambo adalah orang yang berpikir komperehensif dan cerdas.
Hal itu berdasar analisisnya dari tulisan tangan di surat Ferdy Sambo berikut tanda tangan Sambo.
analisis Tessa diungkapkannya di Kompas TV, Minggu (28/8/2022) malam.
Berikut rangkumannya :
1. Kepercayaan Tinggi
“Kalau melihat dari tulisan beliau banyak juga thread yang positif sebenarnya,” kata analisis Tessa diungkapkannya di Kompas TV, Minggu (28/8/2022) malam..
Jadi kita mulai dari yang positif dulu ya. Jadi dari tulisan ini kita tahu bisa menganalisis bahwa penulisnya adalah orang yang memiliki determinasi yang tinggi, juga punya kepercayaan diri yang tinggi, dan juga cerdas.
Kecerdasan itu kita bisa melihat dari bentuk huruf M atau N dari penulisnya, bahwa tulisan beliau ini huruf M atau N nya bisa dibilang tajam-tajam,” kata Tessa.
2. Cepat dalam ambil keputusan
Itu kata dia berdasar data empiris menandakan Ferdy Sambo seorang komprehensif thinker atau berarti orang yang dapat melihat secara general.
“Dalam arti gambaran besar ia juga cepat mengambil keputusan.
Dia juga bisa membicarakan mungkin hal-hal yang kontroversial tapi tanpa menyinggung lawan bicaranya,” kata Tessa.
Sebelum tersandung kasus, bisa dipahami jika Sambo adalah polisi yang memiliki prestasi yang baik.
“Pola pikir yang cerdas juga bisa terlihat dalam guratan tulisannya yang tegas, jadi memang tidak heran kalau sebelum kasus ini Beliau memiliki karir yang cemerlang,” ujar Tessa.
3. Kurang bisa dengar masukan
Menurut Tessa dalam tulisan tangan Ferdy Sambo, terlihat jelas huruf E nya akan cenderung sempit.
“Jadi tidak terlihat ada look-nya. Itu biasanya penulis yang seperti ini, punya kecenderungan tidak bisa mendengarkan masukan atau saran dari orang lain. Cuma mungkin kita bisa memaklumi, karena pola pikir beliau yang cerdas itu kan jadi ya mungkin, dia merasa sudah tahu nih caranya seperti ini,” kata Tessa.
Sehingga kata dia, bisa ada kecenderungan akhirnya Sambo lebih sulit menerima masukan dari orang lain.
Grafolog atau ahli analisis tulisan tangan, Tessa Sugito menilai Ferdy Sambo orang yang cerdas namun temperamen dan miliki fantasi seksual di luar norma umum, berdasar analisis dari tulisan tangan Sambo dari surat permintaan maaf yang ditulis Samb
Grafolog atau ahli analisis tulisan tangan, Tessa Sugito menilai Ferdy Sambo orang yang cerdas namun temperamen dan miliki fantasai seksual di luar norma umum, berdasar analisis dari tulisan tangan Sambo dari surat permintaan maaf yang ditulis Sambo (Akun YouTube Kompas TV)
4. Ciri Orang Temperamental
Selain itu kata Tessa, dari tulisannya Ferdy Sambo adalah ciri orang yang temperamental, mudah marah dan mudah tersinggung.
“Ia juga sensitif. Yakni sensitif terhadap kritik, dan sensitif terhadap saran. Ia memng kecenderungan sulit menerima saran dari orang lain. Hal itu terlihat dari huruf d atau huruf t dari penulisnya. Biasanya huruf d-nya itu memang besar-besar tangkainya jadi seperti balon ya, jadi look-nya semakin besar, dan ciri ini biasanya penulisnya mudah tersinggung,” kata Tessa.
Selain itu kata dia, Ferdy Sambo juga cenderung melakukan agresi atau kekerasan fisik karena sifatnya yang temperamen dan mudah marah.
“Hal itu terlihat dengan tekanan atau penebalan di tulisan huruf yang ada tangkainya, bisa di huruf T atau bisa di huruf P. Ini kalau dilihat ya, bentuk huruf itu seperti pentungan. Dalam grafologi indikasi seperti ini bisa mengarah bahwa penulisnya memang memiliki kecenderungan untuk melakukan kekerasan fisik, atau kekejaman juga bisa dihasilkan seperti itu,” katanya.
“Nah kalau berdasarkan tanda tangan dengan menganalisis bentuk, kita juga melihat banyak simbol-simbol ya. Dan ini memang dari tandatangan ini, terlihat bentuknya itu dalam grafologi, mohon maaf, seperti alat kelamin pria seperti itu,” kata Tessa.
5. Kecenderungan fantasi seksual lain dari biasanya
Analisisnya, kata Tessa, karena simbol tanda tangan seperti alat kelamin pria itu, biasanya, maka pemiliknya atau penulisnya memiliki kecenderungan seksual fantasi yang lain.
“Atau fantasi seksual yang lain dari biasanya, atau unkonvensioal, atau bisa dibilang fantasi seksual di luar norma yang umum,” kata Tessa.
6. Ada trauma masa lalu
Selain itu kata Tessa terlihat pula dari tulisan suratnya, Ferdy Sambo memiliki trauma masa lalu atau ketakutan masa lalu yang sulit dilupakan.
“Itu terlihat dari margin suratnya itu, ada jarak yang jauh dari sisi kiri. Ini ciri-ciri Beliau memiliki trauma atau ketakutan akan masa lalunya, dan mencoba menutupi atau lari dari kejadian masa lalu itu,” kata Tesaa.
Tandatangan Branding
Menurut Tessa, tanda tangan itu sebenarnya bisa diartikan adalah branding atau pencitraan yang terlihat sekilas.
“Jadi sebagai Grafolog, tetap harus membandingkan dengan tulisan asli dari penulisnya, untuk mengambil analisis yang lebih holistik,” kata Tessa.
Ia menjelaskan di tanda tangan Ferdy Sambo juga tampak memiliki under line atau garis bawah.
“Dalam grafologi, garis bawah itu memiliki arti yang bagus. Biasanya penulis-penulis seperti ini memang memiliki jiwa leadership atau jiwa kepemimpinan yang baik. Terus juga mandiri, dan bisa mengambil keputusan dengan cepat. Jadi kalau kita bandingkan dengan tadi analisis tulisannya ya sesuai, karena dia memiliki pola pikir yang cerdas,” ujarnya.
Tessa menjelaskan dari hasil penelitian, akurasi grafologi atas karakter dan sifat seseorang mencapai 85 persen ke atas. “Itu juga kembali ke jam terbang grafolognya. Tapi berdasarkan penelitian dan data statistik, akurasinya mencapai 85 persen ke atas,” katanya.
Terkait apakah hasil analisis grafologi tulisan tangan ini bisa dipakai kepolisian untuk penyidikan dan pendalaman, menurut Tessa, sangat mungkin dipakai untuk opini ahli dalam menilai karakter seseorang.
“Tapi apakah bisa dipakai sebagai bukti atau pendukung, saya tidak tahu bagaimana hukum di Indonesia melihat hal ini. Jadi saya kembali menyerahkannya ke polisi atau penegak hukum,” kata dia.
Terkait isi tulisan surat, kata Tessa, sebenarnya seorang Grafolog biasanya menghindari isi atau cerita di dalam surat agar tidak bias dalam penilaian.
“Namun isi konten itu, bisa dipakai sebagai pendukung dari analisis guratan, bentuk dan penebalan tulisan penulisnya, sebelumnya,” kata dia.