JOMBANG, FaktualNews.co – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang mulai melakukan normalisasi beberapa sungai. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi banjir pada musim hujan, yang diakibatkan tersumbatnya aliran sungai.
Diantara sungai yang menjadi sasaran normalisasi adalah saluran Sekunder Pulorejo II, Mojoagung.
Sultoni, Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) PUPR mengatakan, khusus untuk normalisasi saluran Sekunder Pulorejo II, kegiatan dilakukan di tiga titik.
“Karena daerah ini normalisasi tidak bisa menggunakan alat berat, maka kita lakukan kerja bakti dengan melibatkan banyak orang,” kata Sultoni, Kamis (1/9/2022).
Normalisasi itu dilakukan dengan kerja bakti, melibatkan tidak kurang dari 224 orang. Normalisasi saluran sekunder dilakukan sepanjang lima kilometer.
Sungai yang dinormalisasi ini sudah mengalami pendangkalan akibat sandimentasi dan sampah. Karena itu, pada musim hujan di wilayah ini sering mengalami banjir.
“Kita melakukan kerja bakti dengan melibatkan banyak orang karena lokasinya ini tidak dapat dijangkau oleh alat berat seperti ekskavator,” jelasnya seraya menyebutkan Desa Catakgayam, Desa Janti dan Desa Gambiran.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jombang, Bayu Pancoroadi mengungkapkan, titik paling rawan banjir di Kecamatan Mojoagung berada pada DAS Kali Gunting.
“Banjir di DAS Kali Gunting disebabkan debit yang masuk ke Kali Gunting bersamaan dari tiga sungai, yaitu Sungai Pancir, Sungai Catak Banteng dan Sungai Mangir,” jelasnya.
Diungkapkan, Dinas PUPR sudah melakukan kajian untuk meminimalisir banjir di Mojoagung. Kajian itu di antaranya membuat embung-embung di sepanjang DAS Kali Gunting yang berfungsi menyimpan air saat debit air di ketiga sungai tersebut tinggi.
“Jika volume air di Kali Gunting itu berlebih, nantinya bisa dititipkan pada embung- embung yang kita bangun. Air itu akan dilepas saat posisi Kali Gunting dan ketiga sungai sudah surut atau kosong,” tandasnya seraya berharap masyarakat bersama-sama menjaga DAS Kali Gunting dan DAS DAS lainnya dengan menjaga keutuhan lahan hijau yang ada di hulu sungai.
“Menjaga daerah sepadan sungai agar tidak ditempati bangunan permanen maupun semipermanen. Jangan membuang sampah di sungai agar baku mutu dan aliran sungai tidak tersumbat,” tambahnya.