Ekonomi

Tinjau Distributor Elpiji di Jombang, Gubernur Khofifah Pastikan Stok dan Distribusi di Jatim Aman

JOMBANG, FaktualNews.co – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memastikan stok dan distribusi gas elpiji 3 kg di Jatim aman.

Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah di sela tinjauan ke salah satu distributor Elpiji 3 kg di Kabupaten Jombang, yakni Toko Kemuning, Jalan Kemuning, Jombang, Sabtu (3/9).

Didampingi Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Gubernur Khofifah memastikan stok dan distribusi elpiji ukuran 3 kg dalam kondisi tersedia aman.

Distributor Elpiji yang ditinjau ini milik Mahmud. Saat ditinjau, stok Elpiji 3 kg berjumlah 300 buah dengan harga per tabung Rp. 16.000.

Kemudian untuk tabung elpiji 12 kg yang ready di distributor ini berjumlah 70 tabung dengan harga Rp 210.000/tabung.

Omzet distributor ini per hari untuk tabung elpiji 12kg berkisar 25 hingga 30 tabung dan tabung elpiji 3kg rata-rata 250 buah.

Gubernur Khofifah juga menugaskan para kepala OPD (organisasi perangkat daerah) untuk turun dan cek langsung baik di depo maupun distributor elpiji 3 kg. Hasilnya, stok aman sementara distribusi lancar.

Dikatakan Gubernur Khofifah, Polri maupun TNI turut menjamin dan memastikan stok dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun elpiji 3 kg di Jatim dari 6 Supply Point Fuel Terminal Pertamina di Jatim aman.

Seperti diketahui, ada 6 Supply Point Fuel Terminal Pertamina di Jatim. Yakni Integrated Terminal Surabaya Group, Integrated Terminal Tanjung Wangi, Fuel Terminal Malang, Fuel Terminal Tuban, Fuel Terminal Madiun dan Fuel Terminal Camplong.

“Sesuai hasil rapat koordinasi bersama Pangdam dan Kapolda serta tim Pertamina bahwa stok dan distribusi elpiji 3 kg aman. Polri dan TNI siap mengawal di 6 supply point Fuel Terminal Pertamina yang ada di Jatim sekaligus proses distribusi untuk menjamin bahwa stok aman distribusi lancar,” katanya.

Khofifah mengatakan, berdasarkan koordinasinya dengan Pertamina, dipastikan bahwa harga elpiji 3 kg ini tidak naik. Untuk itu ia meminta ibu rumah tangga maupun para pelaku usaha mikro maupun ultra mikro, yang sebagian besar merupakan pengguna elpiji 3 kg untuk tenang dan tidak panik.

“Ibu-ibu atau para pelaku usaha ultra mikro seperti penjual gorengan ini kan banyak yang menggunakan elpiji 3 kg. Ibu-ibu untuk keperluan dapur mereka. Jadi kita harus menjamin bahwa distribusi dan stoknya harus aman distribusinya harus dipastikan aman,” katanya.