Peristiwa

Nelayan Pasuruan Mengeluh Harga Solar Naik, Penghasilan Kurang

PASURUAN, FaktualNews.co Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar pada Sabtu (3/9/2022) lalu, para nelayan di pesisir Pasuruan mengeluh. Pasalnya, pendapatannya berkurang.

Keluhan tersebut disampaikan nelayan bernama Muhammad Sutrisno (42) asal Desa Kalirejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, saat ditemui awak media di rumahnya.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya harga BBM jenis solar Rp 5.150 per liter. Namun sejak Sabtu (3/9/2022) lalu, pemerintah sudah mengumumkan harga baru  menjadi Rp 6.800 per liter.

Kepada awakmedia, Muhammad Sutrisno (42) mengaku cukup keberatan. Pasalnya naiknya harga solar  tidak diimbangi dengan kenaikan harga jual ikan.

“Jelas mengeluh kalau seperti ini. Apalagi harga ikan saja belum naik, tapi solar sudah naik pasti mengeluh kalau kayak gini,” ucap Sutrisno, Senin (5/9/2022).

Menurutnya, pendapatan harian berkurang karena kenaikan harga solar. Dalam sehari, satu unit kapal kecil nelayan bisa membutuhkan hingga 15 liter solar.

“Biasanya bisa untung Rp500 ribu, tapi sejak harga solar naik sekarang nggak sampai segitu,” ujar Sutrisno.

Naiknya harga BBM jenis solar juga ditanggapi Mustakim (49), nelayan asal Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan. Nelayang ini juga mengeluhkan penghasilannya berkurang.

Sebelumnya kata Mustakim, bisa mendapatkan penghasilan Rp 1 juta perhari, kini sejak solar naik dia hanya dapat untung Rp800 ribu perhari.

Pasalnya Hingga saat ini harga ikan tangkapannya belum menunjukkan kenaikan.

“Saya pakainya kapal besar, butuhnya 100 liter sehari. Kalau solar naik pendapatan jelas berkurang,” keluh Mustakim. (Bahrul).