Peristiwa

Pagelaran Kesenian Bantengan di Trowulan Mojokerto Berakhir Pengeroyokan

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Pegelaran kesenian bantengan yang digelar Pemerintah Desa Domas, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Minggu (4/9/2022) dalam rangka peringatan HUT RI ke 77 itu diakhiri dengan pengeroyokan.

Pagelaran yang dimulai sekitar pukul 13.00 WIB dibanjiri ratusan penonton, baik warga Trowulan maupun luar Trowulan. Video pada saat bentrokan tejadi pun menyebarluas melalui pesen berantai.

Dalam video berdurasi 0,26 detik yang diterima FaktualNews.co, tampak seorang pria berkaos putih menjadi bulan-bulanan warga. Pukulan dan tendangan diarahkan ke arah pria tersebut hingga terjatuh.

Sejumlah warga pun sempat ingin menghentikan pengeroyokan. Namun tidak berhenti, sebagian malah adu jotos. Hingga akhirnya aparat keamanan pun turun untuk meredam suasana.

Kapolsek Trowulan, Kompol Imam Mahmudi membenarkan kejadian tersebut. Pada saat itu juga petugas yang berada di lokasi langsung bergerak melerai dan menghentikan acara tersebut.

Menurut dia, pria yang memakai baju putih dalam video tersebut adalah seseorang yang membuat onar pertama kali. Seketika itu juga petugas langsung mengamankan pria berbaju putih tersebut.

“Info dari anggota yang memakai baju putih dalam video tersebut itu yang membuat onar pertama. Langsung diamankan dan disuruh pulang,” katanya, Senin (5/9/2022).

Namun ia belum bisa memastikan apa yang sebenarnya menjadi pemicu bentrokan. Hanya saja, setiap pagelaran kesenian bantengan sering kali terjadi adu mulut hingga berujung keributan.

“Belum bisa memastikan secara detail pemicu kejadian. Yang membuat tidak kondisif bisa dari kata-kata atau apa sehingga terjadi seperti itu. Yang paling sering gesekan ya bantengan,” jelasnya.

Imbas kejadian tersebut, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Trowulan, bersepakat mengambil langkah tegas. Yakni mentiadakan atau melarang acara yang dapat mengundang massa dalam jumlah besar untuk sementara waktu.

“Dengan kejadian itu kita tidak merekomendasikan biar pun itu acara 17-an. Sudah dikasih hiburan kok malah begitu. Kita tadi sudah rapat dengan pak camat dan Danramil,” terang Imam.

Aturan tersebut tidak hanya berlaku untuk Desa Domas saja, akan tetapi berlaku seluruh Kecamatan Trowulan. Hal itu dilakukan untuk menjaga kondusifitas. Apalagi akan menghadapi Pilkades.

“Larangannya untuk seluruh Trowulan agar tidak ada kejadian seperti itu lagi. Ini juga untuk menjaga kondusifitas menghadapi pilkades,” tandasnya.

Imam menegaskan, jika acara serupa digelar di desa lain, pihaknya akan langsung menghentikan. Forkopimcam Trowulan, juga akan menghidupkan peran Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.

“Kalau ada acara seperti itu lagi ya kita hentikan. Makannya sekarang Satgas Covid-19 kecamatan kita hidupkan lagi. Itu kemarin kan agak sedikit diberi kelonggaran, tapi disalahgunakan. Kedepan ya kita harus lebih selektif lagi. Kalau mencari gembira monggo, kalau mencari ribut mending tidak usah,” pungkasnya.