Pemkot Blitar Gelar Simulasi Penanganan Bencana
BLITAR, FaktualNews.co – Pemkot Blitar, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Blitar, menggelar simulasi penanganan bencana di Pasar Legi Kota Blitar, Kamis (25/8/2022).
Simulasi kebencanaan digelar dengan melibatkan pedagang dan petugas BPBD, Satpol PP, Polri, TNI, Dinas Kesehatan, Dishub, dan relawan. Dalam simulasi itu, dipraktikkan beberapa tindakan penanganan awal oleh petugas gabungan ketika terjadi bencana gempa bumi.
Simulasi diawali dengan suara sirine tanda telah terjadi bencana gempa bumi di Pasar Legi. Suasana pedagang terlihat panik setelah terjadi bencana gempa. Tak lama kemudian, beberapa petugas BPBD datang ke lokasi. Petugas melihat sebagian bangunan roboh dan beberapa orang terluka dampak bencana gempa.
Petugas yang datang ke lokasi segera melaporkan peristiwa itu ke posko BPBD. Lalu, kepala BPBD melaporkan peristiwa itu ke Wali Kota Blitar.
Wali Kota langsung menetapkan situasi kedaruratan dan menunjuk kepala BPBD sebagai ketua penangan dampak bencana gempa. Setelah itu, terlihat rombongan mobil dari Puskesmas, polisi, dan pemadam kebakaran datang di Pasar Legi.
Petugas dengan dibantu warga mengevakuasi pedagang yang terluka. Warga yang terluka dibawa ke ambulans untuk mendapat perawatan. Petugas lainnya, segera mendirikan tenda darurat dan dapur umum di lokasi.
Sedangkan polisi dan Dishub mengatur lalu lintas di depan Pasar Legi. Para relawan menyiapkan dapur umum untuk para korban bencana gempa.
“Simulasi ini untuk antisipasi dan kesiapsiagaan petugas jika terjadi bencana gempa di Kota Blitar,” kata Wali Kota Blitar, Santoso yang ikut menyaksikan simulasi kebencanaan di Pasar Legi.
Santoso berharap dengan adanya simulasi para petugas dan elemen masyarakat sudah tahu apa saja yang harus dilakukan dalam penanganan bencana.
“Kami tidak berharap terjadi bencana, tapi jika ada musibah setidaknya petugas dan masyarakat sudah tahu tugasnya masing-masing untuk membantu penanganan bencana,” ujarnya.
Plt Kepala BPBD Kota Blitar, Toto Robandiyo mengatakan, dengan kegiatan simulasi ini, BPBD akan membuat SOP penanganan bencana di Kota Blitar. Simulasi penanganan bencana ini juga melibatkan elemen masyarakat di Kota Blitar.
“Karena bencana bisa berdampak kepada siapa saja, kami ingin masyarakat juga terlibat dalam penanganan bencana,” katanya.
Dikatakannya, BPBD akan membuat klaster atau kelompok-kelompok kecil penanganan bencana baik di pasar dan perkantoran.
“Jika terjadi bencana, masing-masing klaster bisa melakukan penanganan awal sesuai tugasnya,” ujarnya.