Nasional

Putri Candrawathi Diperiksa Pakai Lie Detector, Ahli: Kurang Efektif, Sudah Biasa Bohong

Pembunuhan Brigadir J

JAKARTA, FaktualNews.co – Para tersangka kasus pembunuhan Brigadir J alias Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat diperiksa dengan alat pendeteksi kebohongan alias lie detector.

Begitu juga dengan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yang dinanti hasilnya setelah dites lie detector.

Mengenai pemeriksaan tersebut, Penasihat Ahli Kapolri Irjen (Purn) Aryanto Sutadi turut memberikan tanggapannya.

Ia menanggapi soal lie detector atau alat pendeteksi kebohongan yang diterapkan dalam kasus pembunuhan Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Menurut Aryanto Sutadi, alat itu tidak 100 persen efektif memeriksa orang yang terbiasa melakukan kebohongan.

Polri sebelumnya menerapkan pemeriksaan menggunakan lie detector kepada sejumlah tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan asisten rumah tangganya bernama Susi menjalani pemeriksaan dengan lie detector pada Senin kemarin.

Sedangkan terhadap Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf sudah dilakukan lebih awal.

Untuk Ferdy Sambo, proses pemeriksaan menggunakan lie detector dijadwalkan pada hari ini, Rabu (7/9/2022).

“Lie detector itu kurang begitu efektif apabila kejiwaan dan pribadi orang yang diperiksa itu sudah terbiasa dengan bohong,” ucap Aryanto Sutadi dalam Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Selasa (6/9/2022).

Presenter Kompas TV Aiman Witjaksono mengonfirmasi Aryanto apa yang hendak dicari penyidik Polri dari Putri Candrawathi dengan menerapkan pemeriksaan menggunakan lie detector jika tidak 100 persen efektif.

Aryanto menjawab, penyidik perlu melakukan pemeriksaan menggunakan lie detector karena Putri Candrawathi adalah pihak yang membuat malapetaka menyebabkan Ferdy Sambo marah dan menembak Brigadir J.

“Malapetaka ini kan karena keterangan Ibu Putri ke suaminya, dia mengadu dilecehkan sampai diperkosa atau diapakan, itu kan berubah-ubah, jadi yang ingin diketahui adalah apa yang disampaikan Ibu Putri kepada suaminya, sehingga suaminya kalap tak terkendali,” ujarnya.

“Karena itu (Keterangan Putri Candrawathi ke Ferdy Sambo) merupakan unsur yang penting sekali untuk mengetahui niat dari Bapak Ferdy, jadi yang dibutuhkan keterangan dari Ibu Putri kira-kira apa sih sebetulnya yang terjadi itu.”

Aryanto menambahkan, selain dengan lie detector, pemeriksaan juga dilakukan dengan keilmuan membaca wajah.

Penerapan membaca wajah terbukti berhasil dilakukan dalam beberapa perkara.

“Itu langkah untuk keseriusan ya dari Polri untuk mengusut perkara ini dengan serius dan secara scientific crime investigation, ini langkah yang bisa ditempuh saat ini,” ujarnya.

Hasil Lie Detector Bharada E Jujur

Hasil uji polygraph atau lie detector terhadap Richard Eliezer alias Bharada E telah diumumkan oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.

Hasil lie detector Bharada E disampaikan Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Andi Rian di Puslabfor, Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Sebelumnya bukan hanya Bharada E yang diuji kejujurannya. Tersangka pembunuhan Brigadir J yang lain juga turut diperiksa, yakni Ferdy Sambo, Bripka RR, Kuat Maruf, dan Putri Candrawathi juga dites lie detector.

Berdasarkan lie detector Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Maruf, jujur atau No Deception Indicated.

Sementara untuk Putri Candrawathi belum diketahui hasilnya, dan Ferdy Sambo akan diperiksa, pada Rabu (7/9/2022).

“Hasil uji polygraph terhadap RE, RR, dan KM, hasilnya No Deception Indicated alias jujur,” kata Andi Rian.

Jenderal bintang satu ini mengatakan tes polygraph dilakukan untuk memperkaya alat bukti petunjuk.